Program rumah DP 0 persen sebaiknya dikaji ulang oleh pemerintah ketimbang aturan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Hal ini diungkapkan oleh beberapa pekerja di Jakarta yang merasa program DP 0 persen lebih membantu mereka dalam mewujudkan impian memiliki rumah.
“Menurut saya, pemerintah seharusnya mengkaji ulang program cicilan rumah DP 0 persen daripada Tapera,” kata salah satu pekerja di Jakarta, saat dihubungi awak media, Kamis (30/5/2024).
Ari berpendapat bahwa program DP 0 persen memungkinkan pekerja dengan gaji upah minimum regional (UMR) untuk memiliki rumah.
“Masyarakat bisa punya pilihan, kalau enggak sanggup ya ditabung dulu,” tambahnya.
Baca Juga: BAZNAS Jakbar Targetkan Bedah 112 Rumah Gratis di 2024
Pendapat serupa diungkapkan oleh Pras (30), yang juga setuju bahwa pemerintah lebih baik mengevaluasi program DP 0 persen.
“Masyarakat jadi punya keluasaan untuk memilih program itu atau tidak,” ujarnya. Menurut Pras, dana Tapera kurang efektif karena pekerja bergaji UMR membutuhkan waktu lama untuk memiliki rumah di Jakarta dan sekitarnya, di mana harga properti sudah sangat tinggi.
“Dengan adanya dana Tapera, masyarakat harus membayar setiap bulan, yang menurut saya sama saja seperti memberi uang secara cuma-cuma,” kata Pras.