Bakal calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan tanggapan bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu pun mengungkapkan bahwa bergabungnya PKB dengan Koalisi Perubahan itu adalah bagian dari proses demokrasi.
Rakyat Menilai Pemimpin untuk 5 Tahun ke Depan
Pria yang diketahui sebagai Ketua Umum Gerindra itu mengatakan pada akhirnya rakyat sebagai pemilih akan menilai dan memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu dan kadang-kadang berpisah. Berbuat baik ke rakyat dan akan dinilai juga oleh rakyat.
“Demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah, ya. Santai saja. Kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai. Rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan, dan rakyat tidak bodoh. Rakyat tidak bisa dibohongi. Semuanya kami serahkan kepada rakyat,” kata Prabowo usai Deklarasi Partai Gelora Indonesia Mendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024-2029 di Jakarta, Sabtu, 2 September 2025.
Bahkan Prabowo menyatakan dirinya tidak sepakat jika bergabungnya Partai Gelora Indonesia ke KIM sebagai pelipur lara pengganti PKB yang ke luar dari koalisi yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
“Demokrasi itu tidak ada lara-laraan. Nggak ada lara-laraan. Tidak ada pelipur-pelipuran,” tegas Prabowo.
Singgung soal Penghianatan
Dalam acara deklarasi tersebut, Prabowo Subianto juga mengungkapkan beberapa kali istilah “pengkhianatan” yang menurutnya tidak ditujukan ke PKB. Prabowo menegaskan dia tidak masalah jika dia dibohongi dan dikhianati.
“Boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati, asal jangan Prabowo bohong dan berkhianat,” katanya.
Prabowo menambahkan hingga akhirnya rakyat yang akan memberikan keputusan dalam memilih pemimpinnya ke depan.
“Rakyat akan melihat. Rakyat akan menilai. Rakyat yang akan memberi ‘vonis’ paling utama. Sejarah mencatat siapa yang ada di atas jalan yang benar, siapa yang berkhianat kepada bangsa dan negara,” kata Prabowo.
Sekedar informasi bahwa Prabowo Subianto telah deklarasi menjadi bakal capres Pilpres 2024, saat ini menerima dukungan dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora Indonesia. Saat ini, partai-partai yang mendukung Prabowo itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Sebelumnya PKB yang mendukung Prabowo mengumumkan bahwa mereka menerima tawaran berkoalisi bersama Partai NasDem di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.