PKS Usung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, PKB: Belum Punya Golden Ticket

By DP
3 Min Read
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai bahwa pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait pencalonan Sohibul Iman dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta belum final. (Foto: Antara)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai bahwa pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait pencalonan Sohibul Iman dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta belum final.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, merespons keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS yang menetapkan Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dengan menyatakan bahwa proses pencalonan masih dinamis.

Menurut Huda, keputusan mencalonkan seseorang dalam Pilkada bisa berubah. Ia menekankan bahwa PKS masih belum memiliki “Golden Ticket” untuk mendukung kadernya sendiri karena belum mencapai ambang batas 20 persen. Ini berarti PKS harus berkoalisi dengan partai lain.

- Advertisement -

Baca Juga: Opsi PKS pada Anies di Pilkada Jakarta 2024, Usai Usulkan Sohibul Iman Jadi Cagub

“Saya kira pasti dinamis ya, termasuk PKS kan juga belum punya golden ticket karena belum memenuhi ambang 20 persen. Artinya, mau tidak mau PKS juga harus bangun koalisi,” kata Huda pada Minggu, 23 Juni 2024.

Huda menambahkan bahwa siapa pun calon yang akan diusung oleh gabungan partai politik dalam Pilkada Jakarta masih sangat dinamis. Setiap partai harus mempertimbangkan calon yang mendapat dukungan luas dari masyarakat Jakarta.

Ketua Komisi X DPR RI ini mencontohkan simulasi yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta, yang menggodok dua nama: eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah.

Baca Juga: Respons Anies Baswedan soal Pengakuan PKS yang Ditawari KIM Jatah Cawagub di Pilkada Jakarta

“Jadi, dua nama ini masih terus disimulasikan. Teman-teman DPW PKB Jakarta sendiri sudah mengusulkan nama Mas Anies. Jadi, desk Pilkada DPP sedang mensimulasikan itu,” ujar Huda.

Huda memahami bahwa semua partai ingin mengusung kadernya sendiri dalam kontestasi politik, tetapi ia mengingatkan pentingnya mempertimbangkan kondisi objektif seperti tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon.

Leave a comment