Menteri BUMN Erick Thohir unggul mengalahkan tokoh lain dalam bursa Calon Wakil Presiden 2024. Nama Erick Thohir unggul dalam survei Poltracking Indonesia dengan angka 16,3 persen.
“Terpaut tidak terlalu jauh dengan Sandiaga Uno 14,8 persen. Kemudian Ridwan Kamil 12,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 7,2 persen, Mahfud MD 6,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 6,1 persen, Puan Maharani 3,4 persen, Airlangga Hartarto 2,9 persen, Muhaimin Iskandar 2,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda.
Selain unggul dalam survei sementara sebagai Cawapres 2024, Erick juga unggul ketika dalam simulasi dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Survei Poltracking Indonesia baru-baru ini membuat empat simulasi kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir unggul tipis jika melawan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (RK).
Terlihat Prabowo dan Erick Thohir mampu mengalahkan Ganjar Sandiaga yang berada diposisi kedua dengan angka yang tidak terlalu tinggi.
Prabowo Erick Thohir mendapatkan angka 30,3 persen, sedangkan Ganjar Sandiaga mendapatkan angka 28,4 persen, serta Anies Baswedan dan AHY yang berada di posisi ketiga dengan angka 21,9 persen.
“Simulasi pertama, Prabowo Subianto-Erick Thohir (30,3%), Ganjar Pranowo Sandiaga (28,4%) terpaut sangat tipis, Anies-AHY (Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono) terpaut agak jauh di bawah 21,9%, undecided 19,4%,” ungkap Hanta Yuda.
Survei ini sendiri dilakukan pada periode Februari, Maret, April 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah.
Margin of error survei berada di +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung.
Selain memberikan pilihan dalam simulasi pasangan calon ini, survei Poltracking Indonesia juga memberikan pertanyaan lanjutan kepada responden tentang apakah akan mendukung paslon yang juga didukung Presiden Jokowi atau tida.
“Responden diberikan pertanyaan lanjutan ‘apakah akan memilih paslon yang didukung Jokowi’. Jawabannya sebanyak 47,5% responden bakal mempertimbangkan hal tersebut, sementara 21,7% akan memilih, 9,2% tak akan memilih dan 21,6% tak tahun atau tak menjawab,” jelas Hanta.