Prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lewat Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa, Thomas Djamaluddin soal awal puasa Ramadhan 2024, akan jatuh pada Selasa, 12 Maret?
Dalam hal ini, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, telah mengumumkan hasil prediksi posisi hilal pada 29 Sya’ban 1445 H yang jatuh pada 10 Maret 2024.
Menurutnya, kemungkinan besar hilal yang menandai awal bulan Ramadhan 1445 H sebagai awal puasa 2024 tidak akan terlihat di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal tersebut.
“Dari hasil rukyat pun, tanggal 10 (Maret) belum ada yang berhasil sehingga diperkirakan pada tanggal 10 saat Magrib tidak ada hilal yang terlihat dan belum memenuhi visibilitas hilal,” ungkap Thomas.
Baca Juga: 1 Ramadhan 1445 H Jatuh pada Tanggal Berapa? Cek Informasi Disini!
Ia menjelaskan bahwa posisi bulan di wilayah Timur Indonesia umumnya terlalu rendah, yang membuatnya sulit untuk terlihat. Tinggi bulan hanya sekitar 1 derajat atau kurang, dengan elongasi sekitar 1,7 derajat.
Kedua nilai ini jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021, yakni ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
“Wilayah yang memenuhi kriteria MABIMS pada 10 Maret 2024 setelah matahari terbenam hanya wilayah benua Amerika Serikat. Sementara itu, wilayah Asia Tenggara belum terpenuhi,” tambahnya.