Biodata dan Profil Budi Santoso, Dekan FK Unair Dicopot usai Tolak Dokter Asing

By Anisa
3 Min Read
Biodata dan Profil Budi Santoso, Dekan FK Unair Dicopot untuk Tolak Dokter Asing (Foto: UNAIR)

Nama Budi Santoso yang merupakan Dekan FK Unair (Universitas Airlangga) tengah menjadi sorotan publik setelah dipecat usai menolak rencana pemerintah pusat mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Kabar pencopotan pun disampaikan oleh Budi lewat WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair pada Rabu, 3 Juli 2024. Ia berpamitan kepada sekitar 300 anggota dalam grup tersebut.

“Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas. Mohon maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang,” isi keterangan Budi.

- Advertisement -

Sebelumnya Budi merespon rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mendatangkan dokter asing tersebut.

“Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju,” kata Budi di Kampus Unair A pada Kamis, 27 Juni 2024.

Penasaran dengan sosoknya? Berikut profil dan biodatanya Inversi.id rangkumkan untuk Anda.

Profil Budi Santoso

Diketahui bahwa Budi Santoso dengan nama lengkap Prof. Dr. Budi Santoso, dr, Sp.OG (K) merupakan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Namun kini sudah dicopot dari jabatannya.

Budi Santoso juga dikenal sebagai spesialis ahli dalam bidang Ginekologi dan Onkologi. Pria kelahiran Banyuwangi yang akrab dipanggil prof. Bus ini juga seorang staf medis di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo.

Baca Juga: Hormati Keputusan DKPP, Ma’ruf Amin sebut Pemecatan Ketua KPU Tak Ganggu Pilkada

Selain itu, Prof. Bus juga pernah menjabat sebagai sekretaris II di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.

Mengenai karyanya, Prof.Bus berhasil menjadi author dalam 9 judul buku yang berbeda, seperti Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol.1 (2007), Penanganan Endometriosis Panduan Klinis dan Algoritme (2009), Panduan Tata Laksana Keguguran Berulang (2010) hingga Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis yang terpublish pada 2020.

Adapun bukunya yang paling laris dan terbit hingga Volume 2 berjudul Panduan Kesehatan Reproduksi wanita.

Baca Juga: Kronologi Warga Garut Temukan Jasad Mutilasi dalam Karung, Potongan Tubuh Tercecer di Jalan

Leave a comment