Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, mengamati lonjakan drastis dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terjadi belakangan ini.
Pendapat tersebut dia sampaikan melalui media sosial, menanggapi diskusi yang juga mempertanyakan potensi ketidaknormalan dari lonjakan suara PSI dalam rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Megawati Dukung Hak Angket untuk Ubah Hasil Pemilu Saat Mahfud Md Pilih Lewat Jalur Hukum
“PKB naik turun suaranya smooth sejak awal. Demikian juga dg partai2 lain. Sementara perolehan suara PSI “meledak” hanya dlm beberapa hari terakhir saja. Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini,” tulis Burhanuddin merespons perbincangan salah satu netizen dengan nama akun Ferry Koto, Sabtu, 2 Maret 2024.
Menanggapi pertanyaan dari budayawan Goenawan Mohammad, Burhanuddin menjelaskan bahwa untuk mengevaluasi anomali tersebut, mereka akan membandingkan formulir C1 di TPS, yang menjadi sampel dalam hitung cepat oleh lembaga survei, dengan data yang ada di Sirekap KPU. Dia menekankan perlunya menggunakan pendekatan yang obyektif.
Selain itu, Burhanuddin juga merespons diskusi politikus PSI, Cheryl Tanzil, yang telah menjadi narasumber dalam sebuah acara televisi yang membahas lonjakan suara yang mencolok dari partai tersebut.
Dia menyoroti bahwa bukan hanya PSI, tetapi Partai Gelora juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Burhanuddin menyarankan agar lebih bijaksana untuk menunggu hasil perhitungan manual yang dilakukan oleh KPU dari tingkat daerah hingga pusat, sebagai langkah yang lebih adil.