Ratusan Pengungsi Rohingya Mendarat di Sumatera Utara

By Alexander
2 Min Read

Sebanyak 170 orang pengungsi rohingya mendarat di Desa Kwala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Pendaratan pengungsi rohingya di Langkat, diduga karena maraknya aksi penolakan di Provinsi Aceh.

Tak hanya di mendarat di Kabupaten Langkat, pengungsi rohingya juga dikabarkan mendarat di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

- Advertisement -

Baca juga: Fakta-fakta Mahasiswa Aceh Lakukan Aksi Tolak Etnis Rohingya, Dibawa ke Halaman Kantor Kemenkumham

“Tercatat dari 147 orang itu terdiri dari 53 laki-laki, perempuan 39 orang, anak laki-laki 25 orang dan anak perempuan 30 orang,” ujar Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban di Medan, Minggu (31/12) malam.

Masyarakat Langkat Tolak Kehadiran Pengungsi Rohingya

Pendaratan pengungsi rohingya di Kabupaten Langkat mendapat penolakan dari warga. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Kwala Besar, Amirudin.

“Masyarakat tadi juga saya himbau melalui pengumuman, Desa Kwala Besar menolak lah supaya untuk tidak bertempat tinggal atau bermukim di sini,” kat Amirudin.

Amirudin tidak ingin kedatangan pengungsi Rohingya menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Jadi dia sudah menyampaikan pengumuman kepada masyarakat bahwa sikap perangkat desa menolak pengungsi Rohingya menetap.

“Sebelum ada permasalahan, cuma sesuai kita dengar, di wilayah manapun tidak ada yang mau menerima mereka bertempat tinggal di desanya atau di wilayahnya,” tutur Amirudin.

“Alhamdulillah masyarakat memahami, artinya jangan gara-gara mereka, masyarakat di Desa Kwala Besar jadi berselisih paham atau pertengkaran. Namanya manusia, ada yang nerima dan sebagian menolak,” ucapnya.

Baca juga: Fakta-fakta Pengungsi Rohingya, Terkatung-katung di Aceh hingga Ditolak Warga

Sementara itu Plt Bupati Langkat, Syah Afandin mengatakan pihaknya akan melakukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengambil kebijakan terkait kedatangan pengungsi Rohingya.

“Kami juga kasihan melihat kondisi mereka. Setelah itu kami akan melakukan koordinasi dengan Forkopimda menyikapi ini, sekaligus melapor kepada UNHCR,” ujarnya.

Leave a comment