Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno tersandung kasus pelecehan seksual. Lebih lanjut, sang pengacara Faizal Hafied mencium aroma politisasi kampus, jelang pemilihan rektor baru pada Universitas Pancasila (UP).
Edie Toet Hendratno yang baru saja selesai menjalani klarifikasi perdana terkait kasus dugaan pelecehan seksual pada para penyidik katakan, segala prosesnya berjalan dengan lancar.
“Wawancaranya berjalan dengan lancar. Proses hukum memang seperti ini, tidak ada yang luar biasa, dan kami senang, saya senang karena akhirnya kami bisa mengungkapkan yang sebenarnya,” kata Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno.
Baca Juga: Biodata dan Profil Edie Toet Hendratno, Rektor Universitas Pancasila
Sayangnya, pengacara Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno, Faizal Hafied enggan memberikan komentar lebih lanjut soal kronologi pelecehan seksual yang dialamatkan pada kliennya.
“Jadi kalau tidak ada pemilihan rektor, maka kasus ini tidak akan LP. Karena kasusnya dianggap waktu-waktu yang lama. Seharusnya apabila dirasa memang benar terjadi kejadian tersebut, laporkan sesegera mungkin,” ujarnya.
“Kami mengimbau untuk yang melaporkan segera sadar karena ini sudah lama sekali. Dan jangan sampai ini menjadi proses yang sangat politis, berkaitan dengan pemilihan rektor. Seandainya tidak ada pemilihan rektor pada Maret ini, diyakini tidak ada laporan-laporan polisi terhadap klien kami,” lanjutnya.