Sejarah Toko Buku Gunung Agung, Berdiri Sejak 1953 yang Menyimpan Banyak Kenangan

By DP
3 Min Read
Toko Buku Gunung Agung yang berdiri sejak 1953 yang menyimpan banyak kenangan, dikabarkan akan tutup semua sisa otletnya pada 2023. (Foto: Pixabay)

Toko Buku Gunung Agung yang berdiri sejak 1953 yang menyimpan banyak kenangan, dikabarkan akan tutup semua sisa otletnya pada 2023.

Informasi ini juga dibenarkan oleh PT Gunung Agung Tiga Belas, Minggu, 21 Mei 2023, yang menyebutnya sebagai sebuah keputusan yang amat sulit untuk dilakukan oleh Toko Buku Gunung Agung, karena kerugian yang harus ditanggung juga sangatlah besar.

Akibat dari Toko Buku Gunung Agung bakal tutup sisa gerainya pada akhir 2023, menjadi pembicaraan netizen yang kebanyakan menyimpan kenangan pada Toko Buku Gunung Agung.

- Advertisement -

Berdiri Sejak 1953

Toko Buku Gunung Agung telah berdiri sejak 1953 dan menjadi penerbitas swasta yang berdiri pada awal kemerdekaan.

Toko Buku Gunung Agung didirikan oleh Tjio Wie Tay yang kemudian dikenal dengan Haji Masagung.

Pasca kemerdekaan, permintaan buku meningkat tajam dan membuat Toko Buku Gunung Agung melihat peluang ini.

Kemudian, Toko Buku Gunung Agung menghadirkan toko buku impor dan juga majalah.

Dengan hanya modal 500 ribu, Toko Buku Gunung Agung berdiri pada 1953 yang menjadi awal bisnis toko buku ini.

Lewat Pekan Buku Indonesia 1954, Tjio Wie Tay berkenalan dengan Soekarno-Hatta yang merupakan seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.

Kemudian, bisnis Toko Buku Gunung Agung semakin kencang dan membesar, hingga menerbitkan buku autobiografi Sukarno yang ditulis oleh Cindy Adams, seorang jurnalis Amerika Serikat.

Buku itu berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat.

Penerbitan buku tentang Sukarno dilanjutkan oleh Gunung Agung sehingga dikenal sebagai penerbit buku autobiografi/biografi tokoh-tokoh bangsa Indonesia.

Hingga kini, usia Toko Buku Gunung Agung sudah 70 tahun dan harus menutup sisa gerai yang tersisa pada akhir 2023.

Toko buku rantai tekemuka ini di Indonesia ini, harus tutup selain karena pandemi Covid-19, melainkan juga serangkaian kerugian usaha akibat adanya biaya operasional yang sangat besar.

Toko Buku Gunung Agung bermula dari kios kecil di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat. Outlet toko bukunya sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Toko Buku Gunung Agung cukup dikenal masyarakat luas dengan cabangnya yang berada di dalam area pusat perbelanjaan. Selain buku, bisnisnya juga merambah penjualan alat-alat perkantoran.

Bahkan, toko buku ini juga disebut sebagai pusat penjualan buku yang terbesar kedua setelah Toko Buku Gramedia karena jumlah gerainya yang ada di banyak tempat.

Leave a comment