Sejumlah Negara Ini Diprediksi Tak Layak Huni Karena Pemanasan Global

By Alexander
5 Min Read

“Tekanan panas terburuk akan terjadi di daerah-daerah miskin dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dalam beberapa dekade mendatang,” kata Matthew Huber, salah satu penulis studi dari Universitas Purdue.

Sehinga, kata Huber, miliaran orang miskin akan menderita dan banyak yang meninggal. Begitu pula dengan negara-negara kaya akan turut terkena dampak dari panas ini, bahkan seluruh orang di Bumi akan merasakannya.

Panas eksrem sendiri bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau heatstroke. Kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak dan orang dengan masalah kesehatan bawaan, paling berpotensi terkena dampak panas ekstrem. Selain kelompok rentan, peneliti juga khawatir suhu panas ini bisa menempatkan miliaran orang dalam kondisi bahaya.

- Advertisement -

“Saat suhu tubuh manusia menghangat, mereka akan berkeringat, dan lebih banyak darah dipompa ke kulit sehingga dapat mempertahankan suhu tubuh dengan melepaskan panas ke lingkungan,” kata Larry Kennye, salah satu penulis studi sebagaimana dikutip Daily Mail.

Lebih lanjut Kennye mengatakan, dengan tingkat panas dan kelembapan tertentu, suhu tubuh tidak lagi bisa menyesuaikan dan akan terus meningkat. Ini bukan ancaman langsung, tapi memerlukan penanganan serius.

“Jika seseorang tidak menemukan cara untuk menangani tubuhnya dalam beberapa jam, hal ini dapat menyebabkan kelelahan akibat panas, dan ketegangan pada sistem kardiovaskular dapat menyebabkan serangan jantung, terutama pada orang yang rentan,” katanya.

Gelombang panas tahun ini menyebabkan suhu di AS, Eropa, dan China memecahkan rekor tertinggi. Ini menyoroti bahwa terus memburuk dan Bumi menjadi terlalu panas untuk dihuni manusia. Tahun lalu, peneliti dari Penn State University mengungkap fakta bahwa batas atas suhu yang bisa diterima manusia ternyata jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Baca juga: Masuk Zaman Antroposen, Bumi Disebut Bakal Kiamat Akibat Manusia

Sebelumnya, suhu 35 derajat Celsius adalah batas atas suhu terpanas yang bisa diterima manusia. Pada titik ini, tubuh kita tidak lagi mampu mendinginkan dirinya sendiri dengan menguapkan keringat dari permukaan tubuh untuk membuat suhu inti tetap stabil.

Pada kenyataanya, penelitian terbaru menunjukkan batas atas suhu panas yang diterima manusia jauh lebih rendah, hingga 31 derajat Celsius dengan kelembapan 100% atau 38 derajat Celsius dengan kelembapan 60%. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi panas dan kelembapan yang dikenal sebagai wet-bulb temperature sangat memengaruhi suhu tubuh.

Sepanjang sejarah manusia, suhu dan kelembapan yang melampaui batas aman hanya tercatat beberapa kali terjadi dan berlangsung selama beberapa jam saja. Fenomena ini berlangsung di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Leave a comment