Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kembali jadi sorotan setelah meminta para wartawan menghapus video yang direkam dalam acara Sosialisasi dan Pembinaan Pelayanan Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji di Hotel Springhill Golden Tulip, Bandar Lampung.
Hal itu terjadi saat Gubernur Arinal Djunaidi pun menegur salah satu petugas haji dan terekam oleh salah seorang wartawan.
Ngaku Pusing Sering Viral
Arinal saat itu berhenti memberi sambutan dan meminta para wartawan menghapus video yang diambil. Padahal wartawan meliput sudah berdasarkan informasi dari Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Lampung.
Bahkan dalam kesempatan itu, Arinal mengaku pusing karena terlalu sering viral. Ia juga mengungkapkan bahwa peserta dalam acara itu adalah saudaranya.
“Jangan diviralin dulu (sambil menunjuk), hapus semua. Saya pusing, sebentar-sebentar viral, sebentar-sebentar diviralin, nanti dibuat Gubernur marah karena ini-itu, jadi netizen. Ini semua saudara-saudara saya kok, jadi kamu awas ya, kamu Kominfo ya,” kata Arinal.
Setelah itu, Arinal pun meminta wartawan untuk mematikan rekaman kameranya.
“Nah, berbahaya ini, matiin,”lanjut Arinal Djunaidi.
Arinal Sempat Viral Tepuk Tangan dengan Ucapan Jokowi
Sebelumnya, Arinal Djunaidi juga sempat viral di media sosial. Ia tertangkap kamera sedang bertepuk tangan menanggapi pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan Lampung yang sudah lama rusak.
Saat itu, Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan di beberapa ruas di Lampung.
Kemudian pernyataan Jokowi itu pun disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan warga. Arinal pun ikut bertepuk tangan dan memberikan wajah yang semringah.
Sekedar informasi bahwa Arinal Djunaidi merupakan putra asal Lampung yang menempuh Pendidikan tinggi di Universitas Lampung. Ia menjadi PNS dan menduduki sejumlah jabatan penting di Provinsi Lampung sejak 2010 hingga 2014 ia menjabat sebagai Asisten Sekda.
Pada tahun 2014 hingga 2016, ia menjabat sebagai Sekda Provinsi Lampung. Setelah tuntas menjadi Sekda ia kemudian terjun ke dunia politik dan memilih Partai Golkar. Pada 2017 ia terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Lampung hingga saat ini.
Kemudian terpilih menjadi Gubernur melalui bendera Partai Golkar, PKB dan PAN pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018 yang berpasangan dengan Chusnunia Chalim atau Nunik.