Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan tentang dampak yang timbul akibat perubahan iklim, yang juga menjadi topik yang sering muncul dalam pemberitaan media dan diskusi di berbagai platform media sosial tahun ini.
Tahun ini, berbagai negara di seluruh dunia dilanda oleh cuaca ekstrem dan fenomena iklim. Mulai dari banjir bandang disertai hujan lebat, kekeringan dan suhu panas yang ekstrem, angin puting beliung, polusi udara yang semakin memburuk, hingga perubahan siklus iklim dan cuaca yang semakin cepat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan skenario terburuk yang mengancam dunia, termasuk Indonesia, yaitu krisis pangan yang dapat memicu krisis ekonomi dan politik.
Menurutnya, efek domino dari perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Jika tidak ditangani, prediksi dari Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa ancaman kelaparan global dapat terjadi pada tahun 2050.
Baca Juga: Fakta-fakta Gempa M 6,5 Guncang Tuban, BMKG Catat 149 Susulan
Dwikorita menekankan bahwa bencana ini tidak akan membedakan antara negara maju dan berkembang. Oleh karena itu, dia mendorong agar seluruh negara, termasuk Indonesia, untuk beralih dari gaya hidup yang bergantung pada energi fosil ke energi ramah lingkungan.
“Jika budaya ini tidak diubah, maka prediksi pertengahan abad ini dunia akan mengalami masalah ketahanan pangan akan benar-benar terjadi. Untuk ASEAN–juga Indonesia, dapat dikategorikan sebagai wilayah rentan terhadap ketahanan pangan dan masuk ke dalam level di luar moderat,” ujarnya.