Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada pihak PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat sistem keamanan pada teknologi informasi perusahaan.
Hal itu karena beberapa hari terakhir ini sistem transaksi perbankan BSI bermasalah. Namun kini sudah kembali normal.
Perbaiki Kualitas Keamanan IT
Erick Thohir menyampaikan agar BSI dapat memperbaiki kualitas keamanan IT agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, yaitu gangguan pada aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu juga menjelaskan bahwa BSI merupakan tonggak bersejarah dalam perbankan nasional. Menurut hasil merger membawa BSI ke peringkat enam perbankan di Indonesia.
“Tentu tidak cukup keberpihakan, tidak cukup juga kinerja yang makin bagus, tetapi pelayanan yang harus ditingkatkan,”jelas Erick Thohir di Cafe dan Money Changer Marina Bay, Labuan Baji, NTT.
Perbaikan Sistem IT Transformasi BUMN
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengungkapkan bahwa gangguan terjadi bagian dari proses transisi perbaikan sistem IT BSI.
Meski demikian, mantan bos Inter Milan itu pun tak menampik terjadinya seragan siber terhadap sistem IT BSI.
“Ada serangan, saya bukan ahlinya. Disebutkan ada tiga poin apalah itu sehingga mereka down hampir satu hari. Saya pantau Pak Dirut dan timnya ada di sana dan terbukti kemarin pagi atau sore kalau tidak salah itu sistem ATM-nya mulai jalan,” kata Erick.
Sekedar informasi, perbaikan sistem IT merupakan bagian dari transformasi BUMN. Erick Thohir pun optimis manajemen BSI dapat meningkatkan keamanan dan layanan kepada masyarakat.
Diberitakan sebelumnya bahwa geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Dilihat dari unggahan akun Twitter @darktracer_int.
Lewat unggahan itu, LockBit menyatakan bahwa gangguan BSI akibat dari serangan mereka.
“(Geng Hacker Ransomware LockBit) menyatakan bahwa itu adalah akibat dari serangan mereka. Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal. Mereka selanjutnya mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal,” ungkap akun @darktracer_int, dikutip Sabtu, 13 Mei 2023.
Data dan Dana Nasabah Aman
Karena gangguan transaksi tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi memastikan dana dan data nasabah tetap aman di BSI.
“Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” kata Hery.
Kemudian pihak BSI pun meminta maaf atas kendala yang dialami oleh para nasabah BSI.
“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI,”ujar Hery.