Elektabilitas Prabowo-Gibran
Menurut survei dari Economics & Political Insight (EPI) Center, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas sebesar 50,2 persen, memiliki peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mencapai 21,3 persen, sedikit tertinggal dari Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan 20,1 persen. Sebanyak 8,5 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Peneliti EPI Center Mursalin menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menjelaskan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran.
Pertama, dukungan dari Presiden Jokowi kepada Prabowo, yang diperkuat dengan majunya Gibran sebagai cawapres.
Sebelumnya, Jokowi mendukung Ganjar, namun terjadi perpecahan antara Jokowi dan elite PDI Perjuangan.
Setelah Pemilu 2019, Jokowi mengusulkan rekonsiliasi dan mengajak Prabowo bergabung dalam pemerintahan dengan posisi sebagai Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Rekam Jejak Retno Pinasti, Jurnalis Lulusan London Jadi Moderator Debat Cawapres Kedua
Faktor kedua adalah pergeseran pemilih Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 yang mengikuti arah dukungan Jokowi.
Pemilih Ganjar sekarang lebih didominasi oleh pemilih PDI Perjuangan, terlihat dari elektabilitas Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan yang hanya berselisih sedikit.
Publik yang merasa puas cenderung mendukung Prabowo-Gibran, sementara yang tidak puas cenderung memilih Anies-Muhaimin yang menawarkan perubahan.
Dengan waktu yang tersisa menuju pemungutan suara kurang dari sebulan, kemungkinan perubahan signifikan pada peta kontestasi Pilpres 2024 sangat kecil.
Survei EPI Center dilakukan pada 9-15 Januari 2024, dengan melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi, menggunakan metode survei multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.