Terlibat Tugas Sejarah dan Negara, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko Ngaku Berkawan dengan Prabowo Subianto 

By Anisa
3 Min Read
Terlibat Tugas Sejarah dan Negara, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko Ngaku Berkawan dengan Prabowo Subianto  (Foto: Antara)

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mengaku bahwa dirinya berkawan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto karena ada tugas sejarah yang harus dijalankan bersama.

Hal itu disampaikan oleh Budiman saat diskusi di acara deklarasi Relawan Persatuan Nasional di Deli Serdang, Sumatera Utara

Budiman mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai dendam dengan Prabowo Subianto yang dulu adalah aparat saat dirinya masih jadi aktivis.

- Advertisement -

“Jadi setelah saya periksa selama 25 tahun, bahwa saya tidak pernah punya rasa dendam pada lawan-lawan saya maka saya yakin bismillahirrahmanirrahim ini lah jalannya,” kata Budiman.

Berkawan Karena Tugas Sejarah

Budiman menambahkan bahwa dulunya mereka berlawanan akrena tugas sejarah, namun sekarang berkawan juga karena tugas sejarah.

“Dulu kita berlawan karena tugas sejarah, sekarang kita berkawan juga karena tugas sejarah. Terima kasih,” lanjut Budiman.

Prabowo dan Budiman Lawan Politik di Zaman Orde Baru

Diketahui bahwa pria yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) ini dengan Budiman merupakan lawan secara politik di zaman Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Saat itu, Budiman merupakan aktivis yang getol mendorong reformasi, sedangkan Prabowo Danjen Kopassus.

Indonesia Menuju Negara Maju

Budiman mengatakan jika dia menemui Prabowo Subianto supaya Indonesia ke depan tidak mengemis ke elit global jadi negara maju.

“Demi tugas negara pula, saya harus bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto supaya menghadapi tantangan ke depan kita tidak meminta-minta, kita tidak mengemis-ngemis, kita tidak memohon-mohon kepada penguasa-penguasa dunia, ‘mudahkanlah kami untuk Indonesia, mudahkanlah jalan kepada kami untuk jadi negara maju, mudahkanlah kami untuk jalan modern, mudahkanlah kami untuk jadi negara industri maju’, bukan, bukan itu doa dan harapan saya, saya tidak pernah berdoa untuk kemudahan,” kata Budiman Sudjatmiko.

Meski demikian, Budiman tidak mendoakan kemudahan kepada Indonesia menuju negara maju. Namun Budiman mendoakan agar Indonesia jadi negara maju dengan persatuan nasional.

“Untuk itu pula ketika saya perlakuan itu kepada diri saya sendiri, maka untuk negara pun doa saya sama, ‘jangan permudah jalan Indonesia jadi negara maju, hai tuan-tuan global nggak, kami nggak akan mengemis kamu. Jangan permudah kami untuk jadi negara kuat, hai tuan-tuan global, tidak. Tetapi dengan kedaulatan kami, dengan nalar kami dan moral kami, kami memilih untuk menjadi tuan dengan persatuan-persatuan nasional, itulah,” ungkap Budiman.

Leave a comment