Tornado Pertama Terjadi di Indonesia, Apa Bedanya dengan Puting Beliung?

By Alexander
4 Min Read
Foto: Ilustrasi Perbedaan Tornado dan Puting Beliung (Ist)

Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan, badai tornado telah terjadi untuk pertama kalinya di Indonesia.

Badai tornado yang disebut tersebut adalah kejadian angin puting beliung dahsyat yang terjadi di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian wilayah Sumedang, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Pengertian dan Manfaat Pengelolaan Kinerja Guru Melalui Platform Merdeka Mengajar

- Advertisement -

Atas peristiwa tersebut, sejumlah bangunan rusak, pohon tumbang, truk terguling hingga sepeda motor ikut terjatuh.

Peristiwa tersebut juga menyebabkan sebanyak 29 orang mengalami luka-luka akibat terjangan angin puting beliung.

“Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia?,” tulis Erma Yulihastin di Twitter, dikutip pada Kamis (22/2/2024).

Perbedaan Tornado dan Puting Beliung

Menurut Erma, hal itu terlihat berdasarkan kronologi dan foto-foto, serta video dokumentasi dari masyarakat yang membantu para periset, sehingga menyimpulkan kejadian di wilayah Sumedang merupakan tornado dan bukan puting beliung.

Baca juga: Cara dan Strategi Membuat Pembelajaran yang Menyenangkan bagi Siswa

“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini,” tulisnya.

Erma juga menambahkan bahwa durasi bencana tersebut berlangsung lama. Hal ini berbeda dengan kebiasaan pada kejadian angin puting beliung di Indonesia.

“Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit, itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasa 20 menit di Cimeyan pada 2021,” ujarnya.

Meski demikian, Erma belum menyampaikan data kecepatan angin dan diameter, serta penyebab tornado yang pertama kalinya terjadi di Indonesia itu.

“Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek,” ungkap Erma.

Erma lebih lanjut menjelaskan tentang perbedaan antara badai tornado dengan angin puting beliung yang kerap terjadi di Indonesia.

Baca juga: Pendekatan yang Tepat Melibatkan Peserta Didik Dalam Proyek Profil

“Efek tornado beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat 56 km/jam,” terangnya.

Leave a comment