Turbulensi menjadi penyebab pesawat Singapore Airlines dari rute London ke Singapura harus mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand pada Selasa, 21 Mei 2024.
Insiden itu menyebabkan satu orang meninggal dunia itu pria berkewarganegaraan Inggris usia 73 tahun. Menurut penyelidikan awal bahwa korban menderita penyakit jantung.
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa almarhum menderita penyakit jantung,” kata General Manager Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok Kittipong Kittikachorn.
Apa Itu Turbulensi?
Turbulensi adalah guncangan yang terjadi pada pesawat saat sedang terbang. Guncangan ini bisa terasa ringan hingga sangat kuat, dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Cuaca buruk: Badai, awan cumulonimbus, dan aliran jet adalah beberapa contoh cuaca buruk yang dapat menyebabkan turbulensi.
- Perubahan ketinggian: Saat pesawat naik atau turun dengan cepat, tekanan udara di sekitar pesawat dapat berubah dengan cepat, yang dapat menyebabkan turbulensi.
- Perubahan kecepatan: Saat pesawat mempercepat atau memperlambat dengan cepat, aliran udara di sekitar pesawat dapat menjadi tidak stabil, yang dapat menyebabkan turbulensi.
- Kekosongan udara: Kekosongan udara adalah area di atmosfer di mana tekanan udara lebih rendah dari biasanya. Kekosongan udara dapat menyebabkan turbulensi karena dapat membuat pesawat tidak stabil.
Turbulensi umumnya tidak berbahaya, dan pilot biasanya dilatih untuk mengatasinya. Namun, turbulensi yang parah dapat menyebabkan cedera pada penumpang dan kru, dan bahkan kerusakan pada pesawat.