Seorang bocah bernama Arya Randi Pratama (13) menjadi perbincangan di media sosial setelah mengalami depresi karena handphone (HP) miliknya dijual oleh Ibunya.
Anak 13 tahun itu diketahui warga Bedeng, Kelurahan Pakiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Adapun alasan sang ibu menjual HP itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sang ibu bernama Siti Anita (48) terpaksa menjual HP sang anak karena suaminya tidak memberikan nafkah selama 8 bulan saat bekerja di luar Kota.
“Awalnya sih setelah HP punya Arya saya jual buat kebutuhan sehari-hari. Waktu itu kan suami nggak ngirim uang 8 bulan waktu kerja di luar kota,” katanya pada Senin, 13 Mei 2024.
Lalu bagaimana fakta-fakya bocah 13 tahun mengalami depresi setelah hp dijual oleh sang ibu? Berikut Inversi.id rangkumkan untuk Anda.
Melamun hingga Emosi Tidak Terkontrol
Siti melanjutkan setelah menjual HP sang anak, Arya lebih sering melamun dan kondisi emosinyta sudah tidak terkontrol. Sering ngamuk hingga melempar barang.
“Setelah itu Arya emosinya nggak ke kontrol sering ngamuk-ngamuk lemparin barang,” lanjutnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Asri Damuna, ASN Kemenhub Ajak YouTuber Korsel ke Hotel
