Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk turun tangan selesaikan kontroversi Al-Zaytun yang semakin meresahkan publik.
Sebab, dalam Pondok Pesantren Al-Zaytun yang terletak di Indramayu, Jawa Barat ini, diduga mengajarkan aliran sesat yang menyimpang. Terlebih, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang kerap kali mengeluarkan pernyataan yang mengundang kontroversi publik. Seperti, ajak salam Yahudi hingga masjid sebagai tempat orang-orang yang putus asa.
“Setelah kita kaji bahwa itu memang sudah ada penyimpangan, kemudian tentu akan ada rapat koordinasi di pihak Menko Polhukam dengan juga Kementerian Agama saya minta ditindaklajuti,” kata Ma’ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, dalam sebuah keterangan pada Selasa, 20 Juni 2023.
“Nanti kalau sudah pandangan-pandangan dari, saya dengar sudaH dari NU Jawa Barat, dari Persis ya, kemudian dari MUI, nanti saya minta nanti untuk dikoordinasikan di tingkat Menko Polhukam,” lanjut Ma’ruf.
Salam Yahudi Ala Panji Gumilang
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang, beberapa waktu lalu menghebohkan publik dengan mengajak salam Yahudi di Pondok Pesatren Al-Zaytun. Bahkan, membuat Lucky Hakim yang saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu kebingungan.
Uniknya, saat ajakan salah Yahudi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang, saat diadakannya pergelaran satu suro atau 1 Muharam di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Tidak hanya salam Yahudi, Panji Gumilang juga meminta para tamu undangan yang hadir untuk mengikuti salam Yahudi sambil berdiri dan bernyanyi bersama-sama.
“Hevenu Shalom Alechem,” ucap Panji Gumilang yang kemudian diikuti oleh para tamu undangan yang hadir dalam peringatan satu suro di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Lalu, Panji Gumilang kembali melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa masjid merupakan tempat orang-orang putus asa dan kotak amal yang kerap beredar di masjid. Menurutnya, hal ini sangat memalukan, pasalnya sampai sekarang masih banyak masjid di Indonesia yang belum memiliki donatur tetap.
Pria 76 tahun itu menyatakan masjid yang berada di Indonesia merupakan masjid yang dipenuhi orang-orang putus asa. Sementara dia beranggapan ‘konsep’ masjid yang sebenarnya ada di Vatikan.
“Masjid itu adanya di Vatikan sana, di sini (Indonesia) tempat orang-orang putus asa, masjid-masjid itu,” ujar Panji Gumilang.