INVERSI.ID – Bermain game udah jadi salah satu aktivitas favorit remaja untuk mengisi waktu luang. Tapi, sering nggak sih orang tua jadi kesal karena waktu belajar kamu kalah sama waktu main game?
Nah, ternyata, main game nggak melulu soal hiburan, lho! Menurut penelitian dari tim Pusat Anak-Anak Johns Hopkins yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics, game juga punya manfaat besar untuk kesehatan mental.
Game Khusus untuk Bantu Mental Remaja
Hasil penelitian ini bilang kalau beberapa game yang dirancang khusus ternyata bisa membantu remaja yang lagi berjuang dengan kecemasan, depresi, atau ADHD (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas). Game-game ini nggak cuma buat seru-seruan, tapi juga jadi alat pendukung untuk kesehatan mental. Keren, kan?
“Kami melihat potensi besar game sebagai cara baru untuk membantu kesehatan mental, khususnya bagi remaja,” tulis para peneliti.
Mereka bahkan percaya kalau psikolog, desainer game, dan ahli klinis bisa kerja bareng untuk bikin lebih banyak game yang fokus ke kesehatan mental.
Kenapa Kesehatan Mental Itu Penting?
Di Amerika Serikat, 1 dari 5 anak dan remaja usia 3–17 tahun punya masalah kesehatan mental, seperti dilaporkan oleh Badan Riset dan Kualitas Kesehatan AS. Masalah ini makin meningkat sejak pandemi COVID-19, dan akses ke perawatan profesional jadi makin sulit karena antrian yang panjang.
Nah, di sinilah game bisa jadi solusi alternatif! Game berbasis teknologi ini dirancang untuk membantu anak dan remaja lebih fokus, lebih bahagia, dan lebih percaya diri.
Cara Kerja Game Kesehatan Mental
Game untuk kesehatan mental biasanya menggunakan konsep psikoterapi yang dikemas dalam gameplay seru. Misalnya:
Untuk ADHD: Game seperti balapan yang membutuhkan fokus ekstra.
Untuk Depresi dan Kecemasan: Game yang mengajarkan cara mengelola emosi dan pola pikir positif.
Menurut penelitian, game-game ini bisa menurunkan gejala ADHD dan depresi meskipun efeknya masih belum sebesar terapi langsung. Tapi tetap aja, ini langkah awal yang bagus, terutama untuk mereka yang belum bisa langsung menemui terapis.
Manfaat Game Lebih Maksimal Kalau Bermain Sesuai Aturan
Kuncinya adalah durasi main yang terkontrol. Peneliti menyarankan bermain game khusus ini selama 20–45 menit, tiga kali seminggu. Kalau berlebihan, manfaatnya malah bisa hilang, apalagi kalau udah kecanduan.
“Game untuk kesehatan mental itu beda sama main game biasa. Waktunya lebih teratur dan nggak berlebihan,” kata
Barry Bryant, salah satu penulis penelitian ini.
Joseph McGuire, profesor di Johns Hopkins University, percaya kalau game bisa jadi langkah awal buat mereka yang belum bisa mendapatkan perawatan kesehatan mental secara langsung.
“Game ini bisa jadi alat yang membantu mengisi kekosongan sambil menunggu perawatan lebih lanjut,” katanya.
Meskipun begitu, penelitian ini juga menemukan kekurangan. Misalnya, masih sedikit game yang mudah diakses atau gratis. Tapi, seiring waktu, para peneliti berharap teknologi ini terus berkembang dan bisa membantu lebih banyak anak dan remaja.
Buat kamu yang sering dibilang “kecanduan game”, mungkin saatnya kamu coba game yang lebih bermanfaat. Selain seru, ternyata game bisa membantu kamu jadi lebih fokus, bahagia, dan percaya diri. Jadi, siapa bilang game cuma bikin buang waktu?***