Pelestarian Olahraga Tradisional ASEAN
Ketua Tim ASEAN Spots Day 2024 dari Deputi 3 Kementerian Pemuda dan Olahraga Dr Yayan Rubaeni mengatakan dalam festival Olahraga tradisional se Asia Tenggara ini pihaknya menemukan beberapa olahraga tradisional negara ASEAN memiliki kemiripan.
Temuan ini, lanjut Yayan menjadi bahan diskusi para perwakilan delegasi Kementerian Olahraga dan UNESCO representatif Jakarta untuk membakukan permainan rakyat ini.
“Kami akan diskusi lebih dalam untuk membakukan permainan rakyat dan olahraga tradisional yang memiliki kemiripan di berbagai negara. Seperti gasing, di Brunei ada, Thailand juga ada,” ujar Yayan Rubaeni.
Yayan Rubaeni menambahkan kehadiran delegasi ASEAN ini memberikan stimulus kepada masyarakat sekitar tentang olahraga tradisional. Ini menjadi bagian dari pelestarian olahraga nasional.
Pelestarian ini merupakan implementasi dari hasil kesepakatan deklarasi ASEAN Summit di Kamboja, terutama kerja sama pilar sosial budaya yakni sama-sama melestarikan dan menjaga olahraga tradisional ASEAN.
“Indonesia berinsiatif mengimplementasikan deklarasi olahraga ASEAN Summit di Kamboja kemarin,” ujarnya.
Festival Olahraga Tradisional ASEAN ini merupakan agenda hari kedua dalam ASEAN Sports Day 2024. Kegiatan pertama tujuh delegasi yang hadir berkumpul dalam acara Gala Dinner di Pendopo Parasamya, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/8/2024). Esok harinya, peserta mengikuti Workshop Internasional dan berakhir dengan sepedaan mengelilingi Candi Prambanan.
Para delegasi melahap rute sepanjang 8 km melewati dua wilayah, Kabupaten Klaten dan Sleman. Untuk Sleman melewati Candi Plaosan dan Industri Tahu. Sedangkan di Kabupaten Sleman akan melewati wilayah Industri Keris dan Wayang.
Pemandangan indah menyambut kehadiran rombongan saat melintas di pesisir sawah berpadu dengan pantai dan bangunan sejarah candi kuno di Yogyakarta. Pagelaran seni budaya Ramayana Show menjadi agenda penutup delegasi ASEAN Sports Day 2024.