Jakarta punya dua stadion kebanggaan sekaligus bersejarah, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan Stadion JIS (Jakarta Internasional Stadium. Perbedaan ini memperlihatkan stadion JIS lebih keren dari Stadion GBK.
Stadion GBK terletak di Senayan Jakarta Pusat dan Sementara Stadion JIS di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dua stadion sepak bola itu juga menjadi lokasi kampanye terakhir dua dari tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 ini.
Adalah pasangan capres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggunakan Stadion JIS pada kampanye terakhir. Kemudian pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengambil lokasi Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
Baca juga: Hasil Exit Poll Pilpres 2024 di Luar Negeri Hoax
Hanya pasangan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mengambil tempat di Solo dan Semarang Jawa Tengah sebagai kampanye terakhir.
Dalam laporan kali ini, Inversi menyoroti lima perbedaan mencolok antara Stadion Utama GBK dan Stadion JIS sebagai berikut;
- Kapasitas Penonton
Stadion JIS, Jakarta Utara memiliki daya tampung lebih banyak daripada Stadion Utama GBK. Stadion yang dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 82.000 orang. Sedangkan Stadion Utama GBK hanya mampu menampung 77.193 tempat duduk.
Namun berdasarkan laporan berbagai media, Stadion Utama GBK mampu menampung 80.000 penonton saat konser Coldplay pada November 2023. Begitu pula dengan Stadion JIS yang masih bisa menampung dalam jumlah lebih besar saat area luar stadion itu mampu menampung penonton.
- Teknologi Stadion
Teknologi yang terbenam dalam Stadion JIS sudah pasti jauh lebih modern dibanding Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Pembangunan Stadion JIS di era teknologi canggih dengan desain modern. JIS menggunakan teknologi retractable roof, stadion pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi atap buka-tutup.
Sistem ini dapat mengatur atap stadion dibuka maupun ditutup. Penggunaan teknologi ini agar pengalaman menonton di JIS dapat maksimal tanpa terhalang cuaca. Sementara, Stadion Utama GBK masih menggunakan sistem atap terbuka yang menjadi andalan di eranya.
