8 Mitos Mobil Matic, Jangan Mudah Percaya

By dwi kurnia
7 Min Read
Mitos Mobil Matic. (Foto: Ilustrasi)

Pernahkah Inviewers mendengar tentang mobil matic yang seringkali dianggap boros? Jika pernah, mengertilah itu hanyalah mitos.

Tidak hanya perkara soal bahan bakar, mobil otomatis ini juga sering dikira mahal untuk biaya perawatannya dan memiliki tarikan yang lambat.

Namun, berkat perkembangan teknologi di dunia otomotif, mitos-mitos tersebut dapat dengan mudah dibantah. Bahkan, kendaraan tipe transmisi otomatis ini sangat mendominasi transportasi masyarakat hingga mengancam keberadaan mobil manual.

- Advertisement -

Penasaran, apa saja mitos yang mungkin sering dan mudah dipercaya oleh masyarakat seputar mobil otomatis? Berikut penjelasan mitos mobil metic.

Mitos Mobil Matic

Sering Dicap Boros Bahan Bakar

Mitos pertama yang paling umum adalah mobil matic sering dicap boros bahan bakar. Pada zaman dahulu, teknologi tidaklah secanggih sekarang. Hal ini membuat mobil otomatis menjadi kurang efisien terhadap penggunaan bahan bakar.

Akan tetapi, mobil terbaru masa kini telah memiliki teknologi canggih pembakaran injeksi. Teknologi ini juga disertai dengan berbagai sensor dan ECU sehingga penggunaan bahan bakar menjadi lebih hemat.

Di sisi lain, mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) matic bahkan hanya mengonsumsi 1 liter saja untuk menempuh perjalanan sepanjang 12 kilometer atau perbandingannya setara dengan 1:12. Tentu cukup hemat, bukan?

Bahkan jika dibandingkan dengan mobil manual, kendaraan berteknologi injeksi ini jauh lebih irit. Sementara itu, konsumsi bahan bakar pada mobil manual sangat bergantung pada pengemudi.

Jika Inviewers sering mengoperasikan mesin pada putaran tinggi, konsumsi bahan bakar bisa menjadi lebih boros dibandingkan dengan mobil otomatis.

Biaya Perawatan yang Mahal

Mitos yang kedua adalah biaya perawatan mobil otomatis seringkali dianggap mahal dan cukup rumit. Namun, mitos ini tentu tidaklah benar sebab masyarakat sudah mulai sadar mengenai pentingnya perawatan mobil.

Jika Inviwers merawat mobil sesuai dengan ketentuan pabrik, daya tahan kendaraan otomatis bisa saja akan seawet mobil manual. Memang tidak dipungkiri, biaya reparasi transmisi otomatis umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi manual.

Intinya seperti halnya mobil manual, perawatan rutin perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah sehingga membuat Anda harus mengeluarkan banyak biaya.

Perawatan rutin ini diantaranya yaitu mengganti oli secara berkala, memeriksa sistem pendingin, membersihkan filter, dan lain sebagainya.

Dianggap Kurang Bertenaga

Mobil matic juga pernah dianggap memiliki tenaga yang kurang. Lagi-lagi pada zaman dahulu memang transmisi matic terbilang cukup sederhana.

Maka dari itu, pabrik biasanya akan meningkatkan kapasitas mesin untuk mengatasi kekurangan pada sistem transmisi ini.

Namun, sekarang ini dunia otomotif telah berkembang pesat sehingga transmisi otomatis ini pun juga mengalami kenaikan performa.

Seperti munculnya teknologi Continuously Variable Transmission (CVT). Teknologi ini diadaptasi mobil otomatis untuk meningkatkan akselerasi dan kenyamanan Anda saat berkendara.

Mobil Matic Tidak Boleh Diderek

Banyak orang masih percaya bahwa mobil dengan transmisi otomatis tidak boleh diderek. Namun, ini hanyalah mitos belaka. Faktanya, mobil ini tentu bisa diderek meski terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, Inviewers harus tahu posisi penggerak kendaraan otomatis ini.

Untuk mobil dengan penggerak roda depan, kedua roda belakang dan roda depan harus diangkat secara bersamaan. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Jika posisi pengangkatan tidak tepat saat menderek mobil otomatis, ini bisa menimbulkan risiko kerusakan pada komponen kendaraan seperti katup transmisi.

Sementara itu, saat Inviewers menderek mobil, pastikan tuas transmisi berada pada posisi netral (N) dan mesin dalam keadaan mati.

Jangan Pakai Posisi Parking Saat Memanaskan Mobil

Mitos lainnya adalah Inviewers tidak boleh menggunakan posisi parking saat memanaskan mobil kesayangan. Pada faktanya, Inviewers diperbolehkan menggunakan posisi transmisi matic pada kondisi P (Parking) dan N (Netral).

Kedua posisi ini pada dasarnya tidak ada masalah. Pada posisi tersebut, mesin dan oli mobil dapat berputar dan proses pelumasan tetap berlangsung.

Di sisi lain, memanaskan mobil dengan posisi P justru lebih disarankan. Posisi ini dinilai lebih aman  sebab jika tuas terjengkal, mobil Inviewers tidak akan bergerak secara tiba-tiba.

Namun, jika Inviewers masih ragu, periksalah buku panduan pemilik kendaraan untuk mengetahui petunjuk spesifik tentang cara memanaskan mobil otomatis. Ada kalanya setiap tipe atau model kendaraan memiliki rekomendasi yang sedikit berbeda.

Sebagai tips, hindari memanaskan mobil dengan menekan pedal gas secara berlebihan. Karena hal ini pada dasarnya tidak akan mempercepat pemanasan mesin dan bahkan bisa menyebabkan keausan.

Kampas Cepat Aus pada Posisi D Saat Terjebak Macet

Mitos mobil matic selanjutnya adalah perkara posisi transmisi saat terjebak macet. Beberapa orang beranggapan bahwa posisi N diperlukan untuk mencegah keausan kampas.

Namun, sebenarnya, menahan mobil dalam posisi transmisi D saat terjebak macet tidak akan menyebabkan keausan pada kopling. Transmisi otomatis telah dirancang sedemikian rupa untuk menghadapi situasi tersebut.

Jika Inviewers mempertahankan posisi D menggunakan rem, gesekan pada transmisi juga tidak akan muncul. Transmisi ini telah didesain secara khusus agar putaran otomatisnya berkurang.

Intinya, penggunaan transmisi otomatis akan sangat bergantung pada kenyamanan Inviewers sebagai pengendara.

Tarikan Mobil Matic Lambat

Terdapat juga mitos bahwa mobil otomatis memiliki tarikan yang lambat dibandingkan dengan kendaraan manual.

Banyak yang percaya bahwa mobil otomatis tidak dapat menawarkan performa yang sama dengan mobil manual, terutama saat akselerasi atau percepatan.

Meski demikian, saat ini mobil otomatis telah dilengkapi dengan kopling ganda atau dual clutch transmission. Teknologi ini memungkinkan perpindahan gigi yang cepat dan halus bahkan hampir setara dengan mobil manual.

Hal ini membuat tarikan mobil otomatis menjadi sangat responsif.

Cepat Rusak Jika Terkena Banjir

Masyarakat sering menganggap bahwa mobil dengan transmisi otomatis akan jauh lebih cepat rusak saat menerobos banjir atau genangan air.

Pada faktanya, mobil otomatis dan manual sama-sama memiliki risiko yang sama saat menerjang banjir.

Kebanyakan orang percaya bahwa jika air masuk dalam komponen kendaraan matic akan dapat menimbulkan persoalan serius pada sistem tersebut.

Padahal sebenarnya transmisi mobil otomatis telah didesain agar mampu menahan air hingga batas tertentu.

Jika Anda menerjang genangan air melebihi batas yang dianjurkan, ini tentu bisa menimbulkan risiko kerusakan.

Sebab, sistem kerja mobil otomatis biasanya berhubungan erat dengan sistem elektrikal sehingga Inviewers perlu mempertimbangkannya.

Itulah setidaknya 8 mitos tentang mobil matic yang tidak benar. Baik mobil otomatis maupun manual, masing-masing tipe kendaraan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.

TAGGED:
Leave a comment