Saat ini beredar berita yang cukup ramai tentang kemungkinan Arema FC untuk mengundurkan diri dari BRI Liga 1 2023/2024. Kabar ini tengah menjadi pusat perhatian dalam kancah sepak bola Indonesia. Berikut adalah daftar klub yang sebelumnya pernah pamit undur diri dari Liga Indonesia karena sejumlah alasan.
Tanda-tanda bahwa Arema FC akan mundur dari persaingan BRI Liga 1 semakin kuat. Ancaman terdegradasinya Arema FC ke Liga 2 untuk musim depan terus mengemuka, mengingat penampilan tim yang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Isu Arema FC Pamit Undur Diri
Namun, situasi ini belum berakhir, karena beredar rumor yang menyebutkan bahwa Arema FC berencana untuk menarik diri dari kompetisi tingkat tertinggi di Liga Indonesia saat ini, yakni BRI Liga 1 2023/2024.
Menurut akun Twitter @MafiaWasit, mereka memberikan gambaran tentang kemungkinan yang bisa terjadi jika Arema FC dan tim-tim lainnya benar-benar memutuskan untuk keluar dari Liga 1.
Baca Juga: Profil dan Biodata Oliver Bias, Ganti Nomor Punggung 22 di Persija
“Jika @AremafcOfficial memutuskan untuk keluar dari Liga 1, maka hanya @persisofficial dan @persib yang akan mendapat manfaat. Karena mereka adalah satu-satunya tim yang kesulitan menghadapi tim yang tak jelas kualitasnya!,” tulis @MafiaWasit dalam cuitannya.
Sejauh ini, ada tiga klub di Indonesia yang telah lebih dahulu mengambil langkah untuk mundur dari kompetisi tingkat atas selama beberapa musim lalu.
Hingga saat ini, ada tiga klub Liga 1 yang dahulu bernama Liga Indonesia, yang telah mengumumkan keputusan untuk mundur dari kompetisi:
Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya mengambil langkah untuk menarik diri dari kompetisi, tepatnya sehari sebelum pertandingan babak delapan besar Liga Indonesia 2005 melawan Persija.
Keputusan tersebut diambil oleh tim yang dikenal sebagai Bajul Ijo karena alasan keamanan para suporternya.
Baca Juga: Fakta-fakta Staf Lion Air Diduga Lecehkan Penumpang, Buka Galeri HP Tanpa Izin
Awalnya, Komite Disiplin PSSI memberikan hukuman kepada Persebaya dengan sanksi larangan berpartisipasi dalam liga non-amatir selama dua tahun berturut-turut. Selain itu, klub juga dihukum denda sejumlah Rp25 juta.
Namun, melalui proses banding, PSSI akhirnya mengurangi sanksi tersebut dengan mengubah hukuman menjadi degradasi ke level Divisi Utama.
PSS Sleman
PSS Sleman juga memiliki pengalaman keluar dari Liga Indonesia pada tahun 2006.
Perbedaan signifikan terletak pada alasan pengunduran diri mereka. PSS Sleman terpaksa mundur karena gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada 27 Mei 2006.
Kerusakan infrastruktur yang parah akibat bencana tersebut mengakibatkan PSS Sleman harus mengundurkan diri dari Liga Indonesia, walaupun hanya beberapa minggu kompetisi yang sudah berjalan.
Beruntungnya, penyelenggara kompetisi pada saat itu memutuskan untuk tidak menjatuhkan hukuman degradasi, serta menghapus sistem degradasi meskipun PSS Sleman berada di peringkat bawah klasemen.
PSIM Yogyakarta
Mirip dengan PSS Sleman, PSIM Yogyakarta juga mengambil keputusan untuk mundur pada tahun yang sama, akibat gempa bumi.
Namun, dalam kasus ini, PSIM Yogyakarta tidak dijatuhi sanksi degradasi karena keputusan mereka untuk keluar dari kompetisi terkait dengan bencana alam yang terjadi.