Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan soal penggunaan VAR atau Video Assistant Referee di Liga 1 Indonesia, memerlukan pembenahan yang terus bertahap.
Tentu saja, penggunaan VAR ini merupakan salah satu pembenahan yang dilakukan oleh PSSI agar Liga 1 Indonesia lebih baik dari musim sebelumnya.
Sayangnya, penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia musim depan belum dapat dilakukan.
Pembenahan Terus Bertahap
Dalam hal ini, Erick Thohir mengatakan, perlu waktu untuk menggunakan VAR di Liga 1 Indonesia. Sebab, implementasinya tidak dapat dilakukan di semua stadion.
Lalu, stadion-stadion tersebut juga harus memenuhi kriteria. Jadi, pembenahan ini harus bertahap.
Meski begitu, banyak pihak yang yakin Erick Thohir mampu pulihkan citra negatif PSSI di mata publik, menjadi citra positif dan lebih transparan.
Selain itu, Erick Thohir menjadikan PSSI semakin akuntabel dengan membentuk dua Satuan Tugas (Satgas), sebagai langkah bersih-bersih PSSI.
Jadi keberadaan satgas ini, bukan untuk mencari siapa yang salah dengan tujuan untuk saling menjatuhkan. Namun untuk mencari akar masalah apa yang membuat citra PSSI selama ini jelek.
Tiru Malaysia
Karena belum adanya kejelasan soal penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia, PSSI diminta untuk meniru Malaysia, untuk mengurangi segala keputusan yang dinilai tidak adil dalam lapangan yang dilakukan oleh wasit.
Begitu juga dengan yang dilakukan oleh asosiasi sepak bola Malaysia (FAM) yang mengundang wasit asing untuk pertandingan tertentu.
Hal ini dilakukan, agar Liga Super Malaysia tidak ketinggalan zaman.
Padahal, hal yang sama juga pernah dilakukan di Indonesia, saat kompetisi Liga Prima Indonesia atau LPI tahun 2012 dan Liga 1 pada 2017 silam.
Saat itu, FIFA bekerja sama dengan Australia dan Kirgiztan untuk mengirim wasit berlisensi FIFA untuk memimpin laga di Indonesia.
Penggunaan Wasit Asing
Penggunaan wasit asing untuk memimpin sebuah pertandingan memiliki keuntungan dan kerugian.
Secara keuntungan, pertandingan akan berjalan kondusif. Kerugiannya, sepak bola Indonesia akan tergantung dengan wasit asing, hingga sebabkan wasit lokal tidak dapat berkembang.