Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah kenaikan beras di dunia semakin meningkat.
Selain kedua menteri itu, Direktur Utaram PT Pupuk Indonesia juga terlihat hadir dalam panggilan Presiden Jokowi.
Setelah bertemu dengan presiden, Amran mengatakan bahwa mantan Wali Kota Solo itu mempertanyakan solusi untuk melakukan akselerasi saat ini harga beras dunia meningkat di dunia, termasuk Indonesia.
“Beliau tanyakan solusi untuk melakukan akselerasi saat ini harga berasa dunia meningkat juga Indonesia ini juga meningkat,” kata Amran usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan pada Selasa, 13 Februari 2024.
4 Solusi untuk Kenaikan Harga Beras
Amran pun mengajukan empat solusi untuk kenaikan harga beras. Pertama, mengaiti sawah dengan memompa ait dari sungai-sungai besar, seperti Bengawan Solo.
Yang kedua, meningkatkan produksi pertanian di lahan rawa hingga tiga kali tanam setahun. Ketiga adalah memberi insentif benih gratis untuk petani.
Baca Juga: Kejar Target Net Zero Emissions, Pemerintah Dorong Implementasi CCS dan CCUS
“Kita memberikan insentif benih gratis kepada petani yang mau melakukan perluasan tanam. Contoh, padi gogok. Ini kita juga percepat,” lanjutnya.
Kemudian solusi yang keempat adalah menambah produksi pupuk. Pemerintah akan mempercepat produksi pupuk senilai Rp14 triliun.
Baca Juga: Hemat Subsidi LPG Rp1,6 Triliun, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Gas Bumi
Oleh karena itu, Amran pun optimis percepatan produksi pangan bisa dilakukan. Bahkan ia juga yakin stok beras segera meningkat karena produksi telah ditambah sejak Desember 2023.