Memasuki triwulan keempat 2023, Sri Mulyani ungkap sejumlah tanda soal resiliensi dari aktivitas ekonomi domestik Indonesia masih berlanjut.
Segala indikasi positif, juga telah terlihat dari terus berlanjutnya ekspansi PMI Manufaktur Indonesia, pertumbuhan konsumsi listrik yang tinggi di sektor bisnis dan industri, serta keberlanjutan indeks keyakinan konsumen dan indeks penjualan riil yang terus terjaga.
Dengan begitu, proyeksi pertumbuhan ekonomi bertahan pada kisaran 5%. Sementara angka pengangguran menurun menjadi 5,32% dan angka kemiskinan mencapai 9,36%.
Baca Juga: Resmikan 7 Ruas Jalan Daerah di DIY, Pemerintah Berkomitmen Konektivitas Masyarakat Berjalan Lancar
“Aktivitas konsumsi masyarakat masih kuat yang didukung dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali. Juga penurunan tingkat pengangguran, serta peranan APBN yang secara aktif pada tahun 2023 yang lalu sebagai shock absorber yang terus menjaga daya beli masyarakat kita,” jelasnya.
“Investasi juga mengalami tren penguatan terutama sejak triwulan 1 tahun 2023. Ini sejalan dengan percepatan untuk penyelesaian berbagai proyek strategis nasional,” pungkas Menkeu.