Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk menguatkan ekosistem elektric vehicle (EV) lewat kerja sama dengan berbagai pihak termasuk perusahaan otomotif dunia.
Diketahui bahwa pengembangan ekosistem EV ini terus digaungkan dalam mendukung upaya transformasi mobilitas berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Selain itu, pengembangan ekosistem EV ini juga dapat mendorong Indonesia menjadi salah satu pusat produksi kendaraan listrik.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kebakaran Tungku Smelter di Morowoli, Kecelakaan Kerja Kembali Terjadi
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah mendorong insentif Bea masuk Impor Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebesar 0% dalam bentuk Completely Built Up dan Completely Knocked Down.
“Pemerintah juga mendorong insentif Bea Masuk impor Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai roda 4 sebesar 0% dalam bentuk Completely Built Up dan Completely Knocked Down, serta insentif PPnBM untuk KBLBB roda 4 untuk percepatan mobil listrik di Indonesia,” kata Airlangga Hartarto secara virtual dalam peluncuran brand dan produk BYD di Indonesia, Kamis, 18 Januari 2024.
Penggunaan Kendaraan Listrik Semakin Masif
Menko Airlangga juga menegaskan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia terlihat semakin masif. Lihat saja tahun 2023, penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kebakaran Tungku Smelter di Morowoli, Kecelakaan Kerja Kembali Terjadi
Sedangkan penjualan mobil hybrid (menggunakan bahan bakar) tahun 2023 mencapai 54.656 unit dan ekspornya mencapai 27.710 unit.