Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dan tidak golput dalam pemilihan umum (pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD dalam Forum Diskusi Sentra Gakkumdu yang dipantau secara daring melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023, dikutip dari Antara.
Dalam kesempatan itu, awalnya Mahfud MD mengatakan bahwa tidak ada manusia yang sempurna begitu pula dengan seorang calon pemimpin. Setiap calon pemimpin pasti memiliki sisi baik dan buruk.
“Tidak mungkin manusia itu ‘oh ini calon pemimpin paling baik’, tidak ada itu celahnya atau ‘oh ini calon pemimpin atau calon wakil rakyat yang sangat jelek’. Jangan dipilih karena itu tidak ada baiknya. Manusia itu ada baiknya dan jeleknya,” kata Mahfud MD.
Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih
Mahfud MD menambahkan apabila ada pemikiran bahwa semua calon pemimpin itu buruk, Mahfud MD pun mengajak agar masyarakat tetap ikut memilih dalam pesta demokrasi lima tahun sekali itu.
Oleh karena itu, Mahfud MD mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki sedikit kejelekan dibandingkan pemimpin lainnya.
“Kalau saudara berpikiran, wah calon pemimpin kita tidak ada yang baik, jelek semua. Maka jangan tidak memilih, pilihlah yang kejelekannya lebih sedikit, karena pemimpin harus ada,” tegas Mahfud MD.
Masyarakat Rugi Jika Tak Berpartisipasi dalam Pemilu
Menurutnya, masyarakat juga akan rugi sendiri bila tak ikut berpartisipasi dalam pemilu, sebab pemilu itu bukan mencari pemimpin yang baik, tapi menghalangi orang yang lebih jahat untuk memimpin.
“Ada filsuf politik yang mengatakan begini, ‘pemilu itu bukan mencari pemimpin yang baik pemimpin itu sulit loh menghadirkan pemimpin yang baik. Tapi pemilu itu adalah untuk menghalangi orang yang lebih jahat untuk menjadi pemimpin,” lanjut Mahfud.
Mahfud MD menuturkan jika seorang calon pemimpin yang baik tidak hanya mendengarkan aspirasi kelompoknya yang hanya memanfaatkan politik elektoral maupun politik identitas melainkan mampu mendengarkan aspirasi rakyat dengan baik.
“Dibutuhkan kedewasaan dan kematangan, khususnya partai politik dari tingkat elite hingga akar rumput agar proses demokrasi lima tahunan berjalan lancar dan aman,” katanya.