Penelitian: Ternyata untuk Sehat Tak Perlu 10.000 Langkah Per Hari

By Jack

INVERSI.ID – Tren berjalan 10.000 langkah per hari telah lama dianggap sebagai standar emas untuk mencapai kesehatan optimal. Namun, apakah angka ini benar-benar didukung oleh bukti ilmiah, atau sekadar hasil dari strategi pemasaran?

Menurut Daniel Lieberman, seorang paleoantropolog dari Universitas Harvard, rekomendasi 10.000 langkah sehari sebenarnya berasal dari kampanye iklan di Jepang pada tahun 1960-an.

Perusahaan Yamasa Tokei saat itu mempromosikan pedometer bernama “Manpo-Kei,” yang secara harfiah berarti “10.000 langkah meter.” Meskipun tidak didasarkan pada penelitian ilmiah, angka ini kemudian menjadi populer dan dianggap sebagai target aktivitas harian yang ideal.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat kesehatan signifikan dapat dicapai bahkan dengan jumlah langkah yang lebih sedikit. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa wanita lanjut usia yang berjalan 4.400 langkah per hari memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya berjalan 2.700 langkah atau kurang.

Manfaat tambahan terus meningkat hingga sekitar 7.500 langkah per hari, namun setelah itu, keuntungan tambahan cenderung menurun.

Lieberman menekankan bahwa meskipun angka 10.000 langkah tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, menetapkan target tersebut dapat memotivasi banyak orang untuk lebih aktif secara fisik.

Berjalan kaki adalah bentuk aktivitas yang mudah diakses dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kesehatan jantung, pengendalian berat badan, dan peningkatan kesejahteraan mental.

Pada akhirnya, jumlah langkah yang ideal dapat bervariasi tergantung pada individu. Namun, yang terpenting adalah tetap aktif dan menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian rutin dari kehidupan sehari-hari.***

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *