Imunisasi Pada Anak
Berbagai alasan membuat orang tua enggan membawa anak mereka untuk diimunisasi. Menurut temuan UNICEF dan AC Nielsen pada kuartal kedua tahun 2023, sekitar 40 persen dari total responden yang menolak memberikan imunisasi pada anak mereka karena khawatir terhadap efek samping vaksin.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efek samping vaksin umumnya ringan, dengan gejala demam yang sering terjadi. Namun, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan bagi orang tua untuk tidak melakukan imunisasi pada anak-anak mereka.
Untuk mengejar ketertinggalan dalam capaian imunisasi, Kementerian Kesehatan RI telah menginisiasi program vaksinasi “kejar” dengan memberikan dua vaksin dasar sekaligus dalam satu kunjungan ke fasilitas kesehatan bagi bayi atau balita.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Program imunisasi “kejar” dapat dilakukan dengan dua cara, yakni memberikan imunisasi tanpa harus mengulang dari awal atau melalui program suntikan ganda yang telah terbukti aman dan efektif.
Keamanan vaksinasi dalam program imunisasi anak tidak hanya berlaku untuk suntikan tunggal, tetapi juga untuk suntikan ganda. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan signifikan dalam kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau reaksi samping pasca-imunisasi setelah pemberian vaksin ganda.