Bukan Persoalan Tinggi Badan
Pemilik sapaan akrab Kurniasih, penurunan prevalensi stunting pada 2024 bukan hanya persoalan tinggi badan saja, melainkan juga akan berakibat pada badan dan otak anak.
Akibatnya, akan timbul individu dengan kualitas hidup yang kurang baik serta dapat kalah dalam persaingan dalam kehidupan individu tersebut.
Kata Kurniasih, berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, anggaran program penurunan stunting 2023 kementerian/lembaga dialokasikan sebesar Rp 30 triliun. Per September 2023, realisasi dari anggaran ini sebesar Rp 22,5 triliun atau 74,9 persen.
Baca Juga: Fakta-fakta Masnawati Mas’ud, Mantan Istri Kombes Enjang Hasan Kurnia Diduga Korban Selingkuh
Angka Stunting Masih Tinggi
Dilansir dari paudpedia.kemdikbud.go.id, angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4% berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI pada 2021), walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 27,7% (SSGI 2019) namun masih butuh upaya untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%.
Sayangnya, angka 14% masih di bawah standard WHO yang harus kurang dari 20%.
Selanjutnya, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengungkapkan, angka stunting tersebut disebabkan dari berbagai faktor, salah satunya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran.
Tentunya, akan sangat berdampak pada bayi lahir dengan gizi yang kurang, sehingga anak menjadi stunting.