Perlu pelatihan keterampilan khusus di bidang teknologi informasi bagi tuna netra
Untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja tunanetra di sektor teknologi, penelitian ini merekomendasikan diadakannya pelatihan keterampilan khusus di bidang teknologi informasi.
“Melalui penelitian ini, The Nippon Foundation berharap Yayasan Mitra Netra dan organisasi mitranya di Vietnam dan Filipina dapat mewujudkan mekanisme dukungan ketenagakerjaan yang berkelanjutan dan menjadi model bagi wilayah lain untuk mempromosikan ketenagakerjaan yang lebih inklusif,” papar Yosuke.
Pentingnya Pengembangan Keterampilan
Selain pendidikan formal, keterampilan lain yang tak kalah penting adalah soft skills seperti keterampilan interpersonal, komunikasi, dan kemampuan bekerja dalam tim. Pengembangan soft skills ini harus dimulai sejak dini agar tunanetra lebih siap memasuki dunia kerja dan mengembangkan karirnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu tunanetra yang sukses di tempat kerja menunjukkan ketangguhan mental, kemampuan bekerja sama, etika kerja yang baik, dan kejelasan dalam pengembangan karir.
Keterampilan ini membantu mereka beradaptasi di lingkungan kerja, menciptakan tempat kerja yang lebih inklusif, dan meningkatkan produktivitas.
Beberapa keterampilan yang perlu ditingkatkan oleh pencari kerja tunanetra antara lain adalah komunikasi non-verbal, keterampilan diplomasi, penyusunan resume, pengetahuan tentang undang-undang ketenagakerjaan, serta keterampilan menulis.
Mitra Netra berharap bahwa dari hasil penelitian, dukungan berbagai pihak untuk penyediaan lapangan kerja bagi tunanetra dapat terwujud dengan lebih baik, tertutama dari perusahaan-perusahaan swasta, BUMN dan BUMD.
Serta lembaga pemerintah akan lebih proaktif dalam menyediakan kesempatan kerja bagi penyandang tunanetra, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.
Melalui penelitian ini, Indonesia juga belajar dari kemajuan yang telah dicapai oleh para tunanetra melalui dukungan kebijakan pemerintah dan sektor swasta di Filipina dan Vietnam.
“Keterlibatan Mitra Netra dalam proyek penelitian ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memberdayakan dan mendukung tunanetra agar dapat hidup mandiri, cerdas, dan bermakna dalam masyarakat yang inklusif,” jelas Kabag. Humas & Divisi Ketenagakerjaan Yayasan Mitra Netra, Aria Indrawati.
Dia juga berharap, baik pemerintah pusat dan daerah, serta pemberi kerja dari sektor BUMN, BUMD, dan swasta dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk merumuskan kebijakan dan program yang lebih efektif.
“Serta mendorong praktik inklusif di tempat kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi tunanetra,” jelas Aria.