Seorang dokter muda di Medan jadi viral di media sosial karena mengamuk dan adu mulut dengan seorang wanita pengunjung rumah sakit.
Menanggapi hal itu, Fendy sebagai juru parkir (jukir) di RSUD Dr Pirngadi Medan pun akhirnya buka suara dan menceritakan awal mula peristiwa tersebut.
Diklakson Terus oleh Penumpang Mobil
Fendy mengungkapkan bahwa mobil yang ditumpangi oleh seorang pria dan wanita yang berada di belakang mobil dokter muda tersebut diketahui bernama Burhanuddin dan Maya.
Mobil wanita dan pria ini melaju di area parkiran RSUD Dr Pirngadi Medan. Sedangkan mobil dokter muda tersebut berada di depan yang sedang berupaya untuk parkir.
“Mobil itu dari belakang, ditengoknya mobil ada, diklakson-klaksonnya aja,”kata Fendy.
Dokter muda yang diketahui bernama Fladiniyah Puluhulawa itupun berusaha untuk memarkirkan mobilnya. Kemudian Burhannuddin terus membunyikan klakson mobilnya hingga membuat dokter muda tersebut emosi.
“Belum tepat mundurin mobilnya (dokter muda), Burhannuddin terus menyembunyikan klakson, ya marahlah dia (dokter muda),”ungkap Fendy.
Bela Dokter Muda
Karena itu, Fendy mengatakan dalam kejadian ini, dokter muda tersebut tidak bisa disalahkan.
“Nggak bisa kita salahkan dokter itu. Siapa pun kalau diklakson-klakson aja (emosi), harusnya sabarlah yang di belakang, kalau udah masuk dia baru lewat, itu ajanya itu (masalahnya),” kata Fendy.
Diberitakan sebelumnya, Humas RSUD Dr Pirngadi, Edison Perangin-angin mengatakan bahwa dokter muda itu adalah seorang mahasiswi yang sedang koas.
Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun.
Ia menjelaskan bahwa saat ini dokter muda yang diketahui bernama Fladiniyah Puluhulawa itu sedang bertugas di bagian obstetri dan ginekologi atau obgyn.
“Itu bukan dokter, koas itu,”kata Edison kepada awak media.
Kemudian soal sanksi yang akan diberikan oleh pihak RSUD Dr Pirngadi Medan dengan adanya peristiwa itu, Edison Perangin-angin mengungkapkan bahwa pihaknya masih mempelajari.
Meski demikian, dalam peristiwa ini masalah etika menjadi yang menjadi sorotan pihak rumah sakit.
“Akan dipelajari lah, apakah ini, satu masalah etika, sanksi etika bagaimana, dipelajari oleh bagian yang menangani lah, contohnya bagian pendidikan kita, kita koordinasi juga dengan pihak kampus,”jelas Edison.