Inversi.id – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan batal mengisi kuliah umum di MM FEB Universitas Gajah Mada (UGM). Kini Anies pun buka suara dan minta kampus harus netral.
“Media bisa menilai. Seharusnya kampus netral. Itu aja seharusnya netral,” ujar Anies usai menghadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional Tahun 2023 di Majelis Az Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023).
Sebelumnya, pihak panitia menyebut batalnya Anies karena tak dapat izin. Koordinator acara, Muhammad Khalid, menyebut pihak pengelola menyampaikan kalau rektorat tidak mengizinkan kehadiran Anies.
“Tentu saja melewati pengelola tadi ya, pesannya itu pengelola menyampaikan dari rektorat tidak mengizinkan kalau ada kehadiran beliau. Jadi mengatasnamakan rektorat,” kata Khalid kepada wartawan, Jumat (17/11).
Lebih lanjut, Khalid juga mengatakan dirinya sudah menyampaikan bahwa acara tersebut tidak ada keterkaitan dengan politik.
Dalam acara itu tema yang diangkat yaitu ‘Indonesia Future Stadium Generale Finding Justice Development Path for The Future of Indonesia: Promoting Jakarta ‘Kota Kolaborasi’ as a Pioneer of Global Sharing City’.
Baca juga: Aliansi Advokat Indonesia Bersatu Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
“Secara konsep acara maupun tema pure akademik, tidak meng-endorse, bukan kampanye yang secara eksplisit kita artikan ada alat peraga maupun hal-hal yang mengajak kita benar-benar antisipasi dan kita clear betul dalam kepesertaan dan lain sebagainya,” terangnya.
Sementara itu, rektorat UGM mengatakan pihaknya sudah menanyakan hal itu ke pimpinan di UGM. Hasilnya tidak ada pimpinan kampus yang mengeluarkan pernyataan menolak kedatangan Anies.
“Kalau lihat dari sisi flyer ini diskusi ilmiah. Tetapi yang kami masih cek dan menurut kami ini sangat memojokkan UGM itu adalah dikatakan bahwa rektorat itu akan menolak, nah siapa ini yang menolak. Saya sudah tanya Bu Rektor, saya tanya kepada teman-teman wakil rektor ini tidak ada yang memberikan statement ini,” kata Andi Sandi, Jumat (17/11).
Dia menyebut selama ini kampusnya sangat terbuka untuk penyelenggaraan kegiatan akademis. Apalagi, penyelenggara menyewa fasilitas yang ada di kampus tersebut.
“Kalau meminjam itu pada prinsipnya apalagi ini acara akademik ya boleh saja,” katanya.