Presiden Jokowi bertemu dengan 6 ketua partai politik dan dinilai tengah siapkan langkah politik selanjutnya dalam pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Terlebih, dari enam partai politik teresebut, terdapat empat partai politik yang belum menentukan sikapnya dalam mengsung capres. Keempat partai politik itu adalah Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ingin Dengar Rencana
Kemudian, menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, Jokowi disebut ingin mendengar rencana dari keempat partai tersebut, untuk dicari titik temunya.
“Bagaimana sikap politik mereka ke depan. Saya Kira itu yang akan dilihat dan dicarikan titik temunya,” ujar pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, dalam sebuah keterangan pada, Rabu, 3 Mei 2023.
Masih kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Jokowi dinilai ingin keenam parpol tersebut satu pandangan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai seorang calon presiden.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jadi Pesaing
Jika tidak mengarah pada satu pandangan PDI Perjuangan dan PPP, kata Adi Prayitno, maka keempat parpol tersebut akan menjadi pesaing Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
“Artinya kalau keempat parpol itu tidak mau bergabung dengan PDI-P untuk mengusung Ganjar ya konsekuensinya berhadapan dengan PDI-P, Ganjar, dan berhadap-hadapan dengan Jokowi, karena bagaimanapun Jokowi itu kader PDI-P bukan kader (parpol) yang lain,” jelas Adi Prayitno.
Selain itu, sikap dari Partai Gerindra dan Golkar yang tetap bersekukuh ingin jadikan ketua umumnya menjadi capres dalam Pilpres 2024.
“Termasuk Golkar apakah Airlangga tetap harga mati, atau gabung dengan PAN, gabung dengan PDIP atau bergabung dengan Prabowo Subianto?” ucap pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.
“Misalkan yang pasti dibicarakan bagaimana pandangan politik Gerindra? Apakah Gerindra akan tetap harga mati untuk maju 2024, kalau tetap harga mati tentu konsekuensinya akan terjadi head to head dengan Ganjar, dengan PDI-P,” lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang keenam ketum parpol untuk ke Istana Negara, Jakarta pada Selasa, 2 Mei 2023.
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta mengaku ingin bersilaturahmi sambil membahas langkah politik selanjutnya usai pencapresan Ganjar Pranowo yang sudah dideklarasikan oleh PDI Perjuangan dan PPP.
Sementara itu, Ketua Partai Nasdem Surya Paloh mengaku tidak menerima undangan dari Presiden Jokowi.