Bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, inginkan Indonesia Raya.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto juga mengatakan, Partai Golkar dengan Partai Demokrat (PD) telah sepakat soal konsep pemilu bukan the winner take it all atau yang menang mengambil segalanya dalam Pemilu 2024.
“Ke depan, Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it all, tapi kami ingin Indonesia raya,” kata Airlangga Hartarto, usai pertemuan pimpinan Partai Demokrat dan Partai Golkar di Puri Cikeas, dilansir dari Antara, 30 April 2023.
Budaya Kebaratan
Soal the winner take it all atau yang menang mengambil segalanya dalam Pemilu 2024, kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, merupakan budaya kebaratan yang tidak sesuai dengan Indonesia, yang berpedoman pada Pancasila sebagai dasar negara.
Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto juga mengaku ingin terwujudnya sebuah pesta politik di Indonesia yang berakhir bahagia, dengan tidak saling memecah-belah satu sama lain setelah Pemilu 2024 berakhir.
“Kita bukan seperti di Amerika, demokrasi yang ke barat-baratan itu demokrasi yang the winner take itu all, sedangkan kita demokrasi pancasila. Jadi siapapun yang menang, mari kita bersama-sama membangun negeri,” ujarnya.
“Karena yang paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang mendalam. Demikian juga politik, ada luka yang mendalam dan tidak dalam waktu dekat sembuh, nah ini yang ingin kita tinggalkan,” lanjutnya.
Respon AHY
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, sapakat dengan apa yang telah diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang inginkan Indonesia Raya dan pesta politik yang dengan tidak memecah belah.
“Tadi Pak Airlangga betul sekali mengingatkan kepada kita semua jangan sampai Pemilu 2024 ini seperti ada pembelahan atau benturan keras antara anak bangsa sendiri,” kata Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam kesempatan itu juga, kata AHY, juga hadir Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyampaikan keprihatinannya atas benturan antar-ideologi yang pernah terjadi di Indonesia.
“Bukan hanya tidak sehat tapi juga berbahaya, dan banyak korban ya. Bukan hanya korban politik tapi juga korban jiwa, jangan sampai terjadi lagi dalam sejarah politik bangsa kita,” ujarnya.
“Kami akan menentang keras apakah radikal kanan, radikal kiri, apapun yang ingin menghancurkan persatuan di negara kita. Saya pikir kita sepakat di situ, dan yang secara sadar mencintai negara kita akan menjawab hal yang sama,” tutup AHY.