Inversi.id – Salah satu anggota komisi VI DPR Fraksi Demokrat, Herman Khaeron desak Menteri BUMN, Erick Thohir agar membersihkan BUMN dari Timses Pilpres 2024. Ia meminta untuk memberhentikan para direksi maupun komisaris yang ikut menjadi timses capres dan cawapres.
“Ini sesuai dengan aturan perundang-undangan bahwa direksi dan komisasri BUMN tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis” kata Herman kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).
Herman menyebut ‘bersih-bersih’ timses di BUMN juga berlaku terhadap dewan pengawas hingga pegawai.
“Ini berlaku juga untuk dewan pengawas dan para pegawai BUMN,” katanya.
Lebih lanjut, Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran ini menduga masih ada sejumlah direksi dan komisaris yang terafiliasi pada partai politik tertentu. Dengan begitu, Herman pun meminta mereka mundur atau diberhentikan sebagai pejabat BUMN.
“Oleh karenanya saya meminta, untuk menjunjung tinggi aturan, etika, dan moral sebagai pejabat BUMN dan agar secara sukarela jika ingin terlibat langsung dalam politik praktis untuk mundur atau diberhentikan,” kata dia.
Baca juga: Buktikan Dukungan Nyata untuk Palestina, GMNI Sebut Prabowo Ringankan Penderitaan
Seperti diberitakan sebelumnya, Erick Thohir menyebut banyak komisaris BUMN mundur karena menjadi tim kampanye capres dan cawapres. Pengawasan terhadap BUMN itu menjadi sorotan karena ditinggal komisaris-komisaris tersebut.
Erick mengatakan, Indonesia punya banyak figur yang bagus. Dia mengatakan, akan mendorong figur-figur baru untuk menggantikan kursi komisaris yang kosong.
“Ya banyak figur bagus di Indonesia, kita nggak boleh terjebak 1-2 figur. Ya apalagi makin hari kita lihat bangsa Indonesia makin teredukasi, etikanya makin bagus, ya kita coba dorong figur-figur baru,” kata Erick Thohir di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Dia mengatakan, keputusan komisaris BUMN untuk mundur bukan karena dirinya memaksa. Namun, secara aturan komisaris yang terlibat dalam kampanye harus mundur.
“Loh kalau memang sudah terdaftar kan aturannya seperti itu, bukan saya memaksa, tapi aturannya ada,” terang Erick.