Inversi.id – Wakil Komandan Bravo (Komunikasi) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah menanggapi pidato Ganjar Pranowo soal drama korea tidak perlu terjadi di Pilpres 2024 ini.
Fahri Hamzah mengatakan, justru pihak Ganjar yang menciptakan drama-drama, kubu Ganjar adalah pemain lama.
“Enggak lah, kita santai aja, kita santai aja karena kita memang niatnya di tengah menjadi kekuatan pemersatu, menghindari ekstrem kiri, ekstrem kanan,” kata Fahri kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam.
“Padahalkan mereka adalah pemain inti, lima tahun lalu, dari 10 tahun lalu lah. Kok tiba-tiba jadi kayak enggak ngerti permainan gitu,” ucapnya lagi.
Ya, seperti yang disaksikan, Ganjar menyinggung soal adanya drama yang terjadi belakangan ini jelang Pilpres 2024. Spesifik ia menyebut adanya ‘Drama Korea’.
Baca juga: Pidato Prabowo-Gibran saat Undi Nomor Urut Capres 2024, Sebut Pemilu Curang Menghianati Rakyat
“Beberapa hari terakhir ini kita disuguhkan untuk menyaksikan drakor yang sangat menarik,” kata Ganjar usai mendapat nomor urut 3 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
Tak menyebut apa drakor yang dimaksud. Namun belakangan yang ramai dibahas adalah soal Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan sejumlah hakim melanggar etik berat.
Hal ini terkait dengan dikabulkannya gugatan syarat capres cawapres. Yakni mereka yang di bawah 40 tahun bisa melenggang asal pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
Isu menyeruak ini terkait dengan ‘karpet merah’ untuk Gibran Rakabuming Raka. Meski berkali-kali pihaknya membantah.
“Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Malam ini memang seharusnya kita memulai suatu perayaan demokrasi,” katanya.