Inversi.id – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman merespon pertanyaan calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo yang mengaku resah dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran menjadi bacawapres Prabowo.
Habiburokhman berharap agar capres berambut putih itu bersikap negarawan. “Kami menghormati Pak Ganjar dan kami Tetap berharap beliau bisa bersikap sebagai negarawan,” kata Habiburokhman, Sabtu (11/11/2023).
Lebih lanjut, Habiburokhman pun mempertanyakan mengapa Ganjar khawatir dengan Gibran. Dia meminta Ganjar untuk santai, sebab yang akan menentukan kemenangan adalah rakyat.
“Kenapa Pak Ganjar seolah khawatir jika Mas Gibran maju sebagai cawapresnya Pak Prabowo? baiknya beliau santai saja, kan yang akan menilai adalah rakyat. Seorang negarawan selalu memahami semua persoalan secara substansi,” ujarnya.
Habiburokhman juga menyinggung putusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MMK) yang mencopot paman dari Gibran, Anwar Usman sebagai ketua MK karena melakukan pelanggaran etik berat. Menurutnya pelanggaran etik yang dilakukan Anwar itu sudah menjadi urisprudensi berulang sejak MK dipimpin Jimly Ashidiqie.
Baca juga: Ganjar Pranowo Resah Putusan MK Dasar Gibran Rakabuming Cawapres Tetap Berlaku
“Terkait Putusan MKMK, Anwar Usman dihukum karena disebut melanggar prinsip benturan kepentingan dan terjadinya intervensi dari luar terhadap MK. Namun ternyata pengesampingan asas benturan kepentingan sudah menjadi yurisprudensi berulang kali sejak zaman MK dipimpin Pak Jimly Ashidiqie dan yg paling parah ternyata tak ada secuilpun pembuktian adanya intervensi dari luar terhadap MK,” ucapnya.
“Pendeknya, Anwar Usman dijatuhi hukuman tanpa adanya proses pembuktian kesalahan. Jadi kalau Pak Ganjar sebagai negarawan membaca tuntas putusan MKMK pastilah hatinya akan terusik melihat betapa tidak adilnya putusan MKMK tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo resah dengan putusan (MK) dasar Gibran Rakabuming jadi calon presiden masih tetap berlaku. Gubernur Jawa Tengah itu pun mempertanyakan mengapa putusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja.
“Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar majelis kehormatan MK,” kata Ganjar melalui rekaman video yang diunggah di Instagramnya seperti dilihat, Sabtu (11/11/2023).
“Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara,” lanjutnya.