Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merayakan Pemilu 2024 dengan kegembiraan dan menjauhi permusuhan. Sehingga tidak memecah ikatan kebangsaan.
Hal itu disampaikan oleh Ma’ruf Amin dalam acara Dialog Kebangsaan Indonesia yang dihadiri diaspora Indonesia di Tashkent, Uzbekistan, Selasa, 13 Juni 2023.
“Mari rayakan pemilu dengan kegembiraan jauh dari sikap permusuhan,” kata Ma’ruf Amin.
Jangan Memecah Ikatan Kebangsaan
Dikutip dari Antara, Wakil Presiden (Wapres) menegaskan bahwa agenda Pemilu 2024 tidak boleh sampai memecah ikatan kebangsaan, meskipun ada perbedaan pilihan partai dan calon presiden serta wakil presiden.
“Kalau di agama kan lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Kalau beda partai, lakum partaikum walana partaiuna. Kalau capres berbeda lakum capresukum walana capresuna,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
PROSES LAHIRNYA PEMIMPIN TRANSFORMATIF
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin juga mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 harus diletakkan sebagai proses lahirnya pemimpin-pemimpin transformatif.
Nantinya pemimpin transformatif tersebut akan mengelola proses pembuatan kebijakan negarar, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Proses Pemilu dan Pilkada tahun 2024, harus diletakkan sebagai proses lahirnya pemimpin-pemimpin transformatif yang akan mengelola proses pembuatan kebijakan negara, baik di level nasional maupun daerah,” kata Wapres.
2045 Visi Indonesia Emas
Kemudian tahun 2045, Ma’ruf mengatakan Indonesia akan berusia 100 tahun dengan visi Indonesia Emas, yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Oleh karena itu, Ma’ruf Amin menegaskan bahwa visi Indonesia Emas hanya akan terwujud jika Indonesia memiliki pemimpin yang transformatif, yakni pemimpin yang terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
“Pemimpin transformatif, bukan hanya pemimpin yang baik, tetapi juga terus melakukan perbaikan. Bukan hanya pemimpin yang saleh tetapi juga muslih, yang melakukan perbaikan-perbaikan, demi tercapainya transformasi yang berkesinambungan,” tambah Ma’ruf Amin.
Daerah Maju Fondasi Ekonomi Nasional
Kemudian Ma’ruf Amin juga menegaskan bahwa daerah yang maju merupakan fondasi bagi ekonomi nasional lebih inklusif dan merata. Tidak hanya dari sisi keadilan ekonomi, tetapi Indonesia-sentris juga meneguhkan Indonesia yang majemuk, baik suku, agama, ras, identitas sosial, maupun budaya.
“Saya selalu menyampaikan, Indonesia adalah negara ‘Darul Mitsaq’ atau negara kesepakatan. Masyarakat Indonesia yang majemuk ini memiliki kesadaran kolektif untuk mendirikan negara Indonesia,” ungkapnya.