Parameter stabilitas politik harus dijaga menjelang Pemilu 2024. Adapun yang menjadi parameter dibagi menjadi tiga yaitu menjaga keamanan, kebebasan, dan kenyamanan.
Dikutip dari Antar, hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan Tema “Bersama Menjaga Stabilitas Politik di Tahun Politik” di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 8 Juni 2023.
Semua Pihak harus Kendalikan Parameter Stabilitas Politik
Ia mengatakan bahwa tahun ini menjadi tahun politik, jadi semua pihak mencoba untuk mengendalikan parameter stabilitas politik tersebut.
“Karena ini adalah tahun politik, maka semua pihak menurut saya mencoba mengendalikan tiga parameter berada di dalam keadaan yang seimbang, yakni keamanan terjaga; kebebasan tidak terdistorsi, tidak terancam; dan kenyamanan bisa didapatkan siapa pun“, kata Yanuar.
Faktor Terganggunya Stabilitas Politik
Lebih lanjut, Yanuar mengungkapkan bahwa ada faktor yang mendorong terganggunya stabilitas politik itu bisa datang dari mana saja karena banyak hal tak terduga yang bisa terjadi di tahun politik menjelang Pemilu 2024.
“Contoh misalnya, ketika satu kelompok, satu individu merasa terancam kebebasannya oleh kelompok lain, kalau individu lain karena dianggap berbeda pandangan, berbeda pendapat, berbeda haluan maka ini adalah potensi terjadinya ketidakbebasan,” ungkapnya.
Gangguan stabilitas politik, menurutnya juga bisa datang dari kebijakan yang dikeluarkan lembaga-lembaga negara yang bersinggungan langsung dengan wilayah politik.
“Stabilitas terganggu atau stabilitas terpelihara, antara lain karena ada ilustrasi kebijakan yang tidak kompatibel dengan situasi atau keadaan,” lanjut Yanuar.
Apabila terus dipaksakan maka akan terjadi
turbulensi yang berpotensi mengganggu stabilitas, bahkan keadaan bisa semakin memburuk apabila tidak terkendali dalam waktu yang lebih lama.
Parameter Stabilitas Politik harus Terpelihara
Oleh karena itu, Yanuar pun mengajak segenap elemen masyarakat untuk menahan diri serta memberikan kebebasan bagi siapa pun memperoleh kesempatan yang sama.
“Menahan diri itu artinya berjalanlah pada rel yang sudah kita sepakati bersama. Itu satu. Kemudian yang kedua, berikanlah kebebasan kepada siapa pun untuk tumbuh dan berkembang, baik menjadi calon atau ikut mendorong calon, beri saja kebebasan,” tambahnya.
Yanuar pun optimis jika parameter stabilitas politik itu terpelihara, maka Indonesia dapat melalui tahun politik yang bak musim pancaroba itu dengan keadaan jauh lebih baik lagi ke depannya.
Jadi nantinya siapa pun yang akan terpilih menjadi Presiden RI, pancasila harus tetap dipertahankan.
“Siapa pun presidennya, NKRI harga mati, siapa pun presidennya Pancasila tetap harus kita pertahankan,” katanya.