Calon presiden (capres) Partai Genrindra Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres), dinilai mampu meraih suara milenial dan Gen Z hingga dapat merajai Pilpres 2024 atau memenangkan kompetisi tersebut.
Keterangan tersebut, diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Dr. Phil. Sukri yang dalam keterangan tertulis juga mengatakan, hal tersebut terjadi karena hasil survei beberapa lembaga menempatkan Prabowo sebagai capres di posisi pertama dan kedua, sementara Erick kerap bertengger di posisi tiga besar cawapres.
“Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh Prabowo dan Erick juga akan menentukan kemenangan di pilpres mendatang,” kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Dr. Phil. Sukri, dilansir dari Antara, Minggu, 28 Mei 2023.
Biaya Politik untuk Pilpres
Sukri juga mengatakan, bahwa biaya politik untuk maju sebagai capres terbilang tinggi sehingga sumber daya ekonomi juga sangat menentukan.
Menurut dia, gabungan antara Prabowo dan Erick akan saling melengkapi terkait hal tersebut.
Sehingga, akan mendapatkan sebuah imbal balik yang dapat dikatakan adil.
Selain itu, figur Erick yang tidak terikat dengan salah satu partai politik (parpol), menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin, juga menguntungkan karena tidak akan dihambat atau diklaim oleh satu parpol tertentu.
Suara Milenial dan Gen Z
Lebih lanjut Dr. Phil. Sukri juga menilai, duet Prabowo dan Erick sangat ideal karena adanya kombinasi antara politikus yang berpengalaman dari sisi Prabowo dan figur pemimpin muda energik dari sisi Erick dalam Pilpres 2024.
Sehingga, dapat mendapatkan suara dari kalangan milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024.
“Duet pasangan ini mampu mendapatkan suara dari generasi milenial dan generasi Z,” jelas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin.
Apabila ada tiga pasangan capres/cawapres, pasangan Prabowo-Erick kemungkinan besar akan masuk ke putaran kedua mengingat hasil survei lembaga politik sejauh ini.
Jika salah satu pasangan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan tidak masuk putaran kedua, kata Sukri, suara simpatisan mereka berpotensi beralih kepada Prabowo-Erick.
“Jika Ganjar tak lolos ke putaran kedua, sangat tak mungkin suara simpatisannya beralih kepada Anies, atau sebaliknya. Posisi ini sangat menguntungkan Prabowo-Erick yang diprediksi berbagai lembaga survei politik berpeluang besar maju ke putaran kedua,” ujarnya.