Nilai calon presiden (capres) sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak bisa sembarangan buka data Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada publik secara bebas. Sebab, menurut pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah data itu bersifat konfidensial.
Ungkapan itu, dikatakan oleh pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah sebagai respon atas Debat Ketiga Pilpres 2024 antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo yang tengah memperebutkan jabatan Presiden RI setelah Presiden Jokowi yang telah dua periode.
Dilansir dari Antara, ungkapan itu, dikatakan oleh pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah, terjadi saat capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendesak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membuka data terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan beberapa kebijakan lain di Kemhan.
Sekedar informasi, data konfidensial adalah data yang bersifat rahasia dan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu dengan kepentingan untuk mengaksesnya. Terlebih, data-data tersebut seputar pertahanan nasional yang tak sembarangan pihak harus mengetahui demi menjaga rahasia negara.
Baca Juga: Jelang Debat Ketiga Pilpres 2024, Anies Kosongkan Jadwal hingga Prabowo Ambil Cuti
Data Konfidensial
Teuku Rezasyah mengatakan soal data konfidensial, yang hanya dibuka oleh orang yang sudah memiliki sumpah dan memiliki keahlian dalam mengelola data tersebut.
Selain itu, mereka juga harus dapat merahasiakan data konfidensial dengan sebaik-baiknya dari publik.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang