Calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan memaparkan gagasan pembangunan dalam menentukan arah Indonesia ke depan pada kegiatan silaturahim dan rapat kerja Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kata Anies, semua punya prioritasnya masing-masing pada tiap daerah dan tak bisa sama.
“Tadi kita sampaikan secara serius perubahan paradigma dari pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan menjadi pertumbuhan dan pemerataan,” kata Anies di Makassar, dilansir dari Antara, Senin, 6 November 2023.
Punya Prioritasnya Masing-masing
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, pembangunan tidak hanya berorientasi pada sektor teritorial, dan tiap kawasan punya prioritas yang berbeda-beda.
“Jadi, untuk Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi punya prioritasnya masing-masing dan berbeda-beda. Harapannya, pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” jelasnya.
Menurut Anies, masih banyak potensi yang belum terbuka di Indonesia Timur, mulai dari sumber daya alam, pariwisata, sektor kelautan da lainnya.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Memang, lanjut Anies, dibutuhkan perubahan dengan meluruskan paradigma guna menghadirkan kesetaraan pada semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tentu kami akan memadukan pendekatan sektoral. Tidak bisa pakai pendekatan asimetrik, karena yang dibutuhkan apa yang akan dicapai, bukan apa yang sudah dikerjakan,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta.
Paradigma untuk Kesetaraan
Soal meluruskan paradigma untuk kesetaraan, sebut salah salah satu kandidat capres yang akan berlaga di Pilpres 2024 ada tiga, pertama, fokus utamanya pada pertumbuhan menuju pertumbuhan dan pemerataan, kemudian dari pendekatan sektoral menuju pendekatan sektoral dan kawasan, dan yang terakhir, dari menyelesaikan proyek pemerintah, menuju menuntaskan persoalan masyarakat.
“Kata kuncinya adalah keadilan. Sebab, ini adalah prinsip dasar agar persatuan Indonesia terjaga. Menjaga persatuan dengan memberikan kesetaraan Karena setahu saya, tidak ada persatuan dalam perbedaan ketimpangan. Jadi, kalau kita ingin persatuan ini terjaga, maka kesetaraan, keadilan, harus jadi prioritas, ” jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Capres Partai NasDem menuturkan soal tema kegiatan ICMI, yakni Penguatan Ekosistem Pembangunan Umat dan Masyarakat untuk Wujudkan Indonesia Kuat dan Bermartabat, sangat relevan karena memberikan kepada kita gambaran bagaimana agenda pemerintahan ke depan bisa ikut membereskan ketimpangan antar wilayah yang ada.
Indeks Pembangunan Manusia
Lebih lanjut, Anies mencontohkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di barat dan timur Indonesia memiliki ketimpangan terjadi selama 10 tahun terakhir. IPM di Sumatera dan Jawa pada 2013 sebesar 69,83 persen, dan pada 2022 naik menjadi 74,19 persen.
Sedangkan IPM di Indonesia Timur seperti di Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi dan Papua hanya mencapai angka 69,47 persen pada 2022. Dan pada 2012 baru pada angka 64,81 persen. Itu artinya, ada ketimpangan yang terjadi antarawilayah barat dan timur. Apakah ini mau diteruskan, tentu tidak dapat diteruskan dan perlu perubahan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Pada kesempatan itu Anies juga menyampaikan, belajar dari pengalaman ketika memimpin DKI Jakarta, ia yakin dapat memberikan solusi agar ketersediaan air bersih di daerah yang kekurangan air bersih di saat kemarau dapat terpenuhi.
“Ketersediaan air bersih adalah hak fundamental rakyat. Oleh karena itu, pemerintah harus menyediakan solusi jangka panjang agar tidak menjadi masalah tahunan seperti sekarang ini terjadi,” paparnya kepada warga sembari menampung aspirasi masyarakat setempat.
Sebelumnya, dua orang capres masing-masing Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto juga menyampaikan gagasan-gagasan terbaiknya untuk masa depan Indonesia lebih baik di acara Silatnas ICMI.