Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mohammad Mahfud Mahmodin atau Mahfud MD meminta publik untuk berhati-hati dengan politik identitas.
Pemilu 2024 Momentum Tumbuhkan Kesadaran
Oleh karena itu, Mahfud MD pun mengajak semua pihak memaknai Pemilu 2024 sebagai momentum untuk menumbuhkan kesadaran partisipasi masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD saat mejadi pembicara kunci pada Forum Diskusi Keberagaman Menjadi Kekuatan Wujudkan Pemilu Bermartabat di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023.
“Saatnya membangun kesadaran bersama bahwa Pemilu 2024 menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi,” kata Mahfud MD.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Masyarakat Harus Sadar akan Hak dalam Demokrasi
Dikutip dari Antara, dalam kesempatan itu, Mahfud MD pun mengatakan masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban dalam demokrasi adalah hal yang penting.
“Peran para elite politik, terutama dalam konteks hari ini, adalah partai politik untuk menjadi teladan dalam membangun pemilu yang damai,” lanjut Mahfud Md.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Hati-hati Politik Identitas
Lebih lanjut, Mahfud MD pun meminta publik untuk berhati-hati terhadap politik identitas yang dimanfaatkan untuk mencapai kekuasaan.
Menurutnya, mereka yang bermain politik identitas, cenderung hanya akan memperjuangkan kepentingan pribadi dan kelompok alih-alih kepentingan bangsa.
Dengan begitu, Mahfud MD menjelaskan bahwa politik identitas berbeda dengan identitas politik. Identitas politik adalah label politik yang mengikat pada diri seorang aktor politik.
“Akan tetapi, kalau politik identitas itu, satu identitas yang digunakan berdasar ikatan primordial untuk memojokkan dan mendiskriminasi orang lain,” ungkap Menkopolhukam.
Karena itu, ia berharap agar masyarakat mampu menilai calon terbaik yang mau mendengar aspirasi rakyat, bukan hanya aspirasi kelompoknya saja.
“Calon yang terbaik itu di mana pun di dunia ini tidak ada karena yang kita pilih manusia. Akan tetapi, pemilu ini adalah untuk memilih yang terbaik di antara orang-orang yang sama-sama punya kejelekan yang lebih sedikit. Kejelekannya yang dipilih berdasarkan ukuran-ukuran aspirasi kita,” katanya.
Bahkan ia juga mendorong berbagai pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, akademikus, dan para mahasiswa, untuk mengambil peran penting dalam penyelenggaraan pemilu mendatang.
“Baik dengan menggunakan hak pilihnya, keilmuannya, maupun ketokohannya sehingga pemilu yang bermartabat dengan menghargai keberagaman dapat benar-benar terwujud di Indonesia,” kata Mahfud MD.