Bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai menjadi salah satu sosok pemersatu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan oleh direktur eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin. Menurutnya bahwa Prabowo Subianto memiliki posisi strategis di antara dua kutub politik yang berlawanan yakni kutub capres PDIP Ganjar Pranowo dan capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Prabowo Mampu Merangkul Pendukung Ganjar dan Anies
Ujang Komarudin menilai jika hal tersebut menjadi keunggulan tersendiri yang hanya dimiliki oleh Prabowo Subianto. Karena Prabowo dianggap mampu merangkul para pendukung Ganjar dan Anies secara bersamaan.
Oleh karena itu, lanjut Ujang, apa yang dimiliki oleh Prabowo Subianto dianggap dibutuhkan oleh Indonesia kedepannya.
“Prabowo posisinya ada di tengah, tidak ke kanan dan tidak ke kiri, maka itu yang dibutuhkan oleh bangsa ini,” kata Ujang Komarudin pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Pemimpin Berada di Penengah atau Pemersatu
Bahkan pengamat Politik Universitas Al-Azhar Jakarta ini juga menegaskan sebaik-baiknya pemimpin adalah berada di posisi penengah atau pemersatu. Apalagi dalam Pilpres 2024 mendatang diperkirakan terdapat tiga pasangan yang akan maju, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Elektabilitas Prabowo Subianto Tinggi
Tingginya elektabilitas yang dimiliki oleh Prabowo Subianto, besar kemungkinan Menteri Pertahanan Indonesia ini masuk ke putaran kedua. Hal itu terbukti dari hasil survei yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Lewat surveri periode 1-8 Juli 2023, Prabowo Subianti unggul secara elektabilitas dari Ganjar dan Anies. LSI menemukan Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di angka 35,8 persen. Sedangkan Ganjar dan Anies, masing-masing memiliki elektabilitas sebesar 32,2 persen dan 21,4 persen.
Capres Pemersatu Kubu Ganjar dan Anies
Oleh karena itu, Ujang menjelaskan bahwa Prabowo yang merupakan capres pemersatu kubu Ganjar dan Anies memiliki kans lebih besar untuk menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya meneruskan Presiden Jokowi.
“Prabowo ada di posisi tengah dan ada di posisi yang bagus, kalau dalam Islam itu Khoirul Umuri Ausathuha, sebaik-baiknya perkara itu ya di tengah,” ungkap Ujang Komarudin.