Profil dan Biodata Raja Juli Antoni, Sekjen PSI Dipanggil Jokowi ke Istana

By Anisa
4 Min Read
Profil dan Biodata Raja Juli Antoni, Sekjen PSI Dipanggil Jokowi ke Istana (Foto: Instagram/@rajaantoni)

Profil Raja Juli Antoni mendadak jadi sorotan setelah dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara Jakarta pada Jumat, 16 Februari 2024 pukul 15.00.

Dalam pertemuan itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Sekretaris Jenderal PSI itu pun membantah bahwa pertemuannya dengan Presiden bertujuan untuk membahas politik.

Raja mengatakan dipanggil dalam kapasitas sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. Mereka pun membahas soal evaluasi terhadap sejumlah proyek yang sedang berjalan.

- Advertisement -

Dia menuturkan Jokowi memintanya untuk mempercepat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), meningkatkan kota lengkap dan memperbanyak Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Penasaran dengan sosok Raja Juli Antoni? Berikut profil Raja Juli Antoni dan biodata Raja Juli Antoni.

Sosok Raja Juli Antoni

Pemilik nama lengkap Raja Juli Antoni ini merupakan kelahiran Pekanbaru, Riau pada 13 Juli 1977. Ia adalah putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.

Baca Juga: Adu Mulut Petugas TPS dan Warga di Pondok Aren, Nasib Pemilih Terlunta-Lunta

Mengenai pendidikannya, Raja Juli merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Tak sampai disitu saja, ia juga melanjutkan pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.

Baca Juga: Biodata dan Profil Hasan Nasbi, Pendiri Lembaga Survei Cyrus Network

Tahun 2010, dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS), Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D.

Leave a comment