Ujian NasDem Usai Deklarasikan Anies Jadi Capres, Ancaman Reshuffle hingga Koalisi Terpecah Belah

By DP
5 Min Read
Sejumlah ujian Partai NasDem usai deklarasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, mulai dari ancaman reshuffle kabinet pada menteri yang berasal dari NasDem oleh Presiden Jokowi hingga koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS terpecah belah. (Foto: Instagram/@official_nasdem)

Sejumlah ujian Partai NasDem usai deklarasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, mulai dari ancaman reshuffle kabinet pada menteri yang berasal dari NasDem oleh Presiden Jokowi hingga koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS terpecah belah.

Menurut pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, menilai serangan tersebut yang merupakan ujian Partai NasDem usai deklarasikan Anies sebagai capres, memang sudah biasa terjadi di ranah politik, terutama politik di Indonesia .

Ujian-ujian Partai NasDem itu, banyak kalagan yang menyebut untuk menghilangkan kesempatan Anies untuk mendapatkan tiket mencalonkan diri menjadi calon presiden di Pilpres 2024.

- Advertisement -

Renggangnya Hubungan dengan Jokowi

Hubungan Partai NasDem dan Presiden Jokowi semakin renggang. Terbukti dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak lagi bicara dengan Jokowi. Padahal, persahabatan kedua tokoh ini sudah dibangun sangat lama dan sudah putus karena perbedaan pilihan politik menuju Pemilihan Presiden 2024.

Buktinya, Presiden Jokowi bahkan tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan Ketum Parpol koalisi pemerintah pada Selasa, 2 Mei 2023. Saat itu, Jokowi malah mengaku tidak sengaja untuk tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan tersebut.

Ancaman Reshuffle Menteri NasDem

Presiden Jokowi membuka peluang untuk melakukan reshuffle para menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai NasDem. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi. Imbas NasDem yang tidak diundang dalam pertemuan enam ketua umum partai pro pemerintah di Istana Merdeka Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Sayangnya, Jokowi masih enggan menyebut kapan reshuffle kabinet akan dilakukan. Padahal, kini terdapat tiga orang dalam Partai NasDem yang duduk sebagai menteri.

Yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sayangnya, kini Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate telah menjadi seorang tersangka korupsi menara BTS oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Johnny G Plate Tersangka

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate telah menjadi seorang tersangka korupsi menara BTS oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Diketahui bahwa kasus korupsi tersebut terkait dengan proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022. Kasus ini diduga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengungkap hasil perhitungan jumlah kerugian keuangan negara tersebut diserahkan ke Kejaksaan Agung. Total kerugian negara sebesar Rp 8.032.084.133.795 (Rp 8 triliun).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Calon Tersangka KPK?

Kemudian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang juga sebagai kader Partai NasDem juga dikabarkan menjadi calon tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Isu Syahrul Yasin Limpo menjadi tersangka korupsi oleh KPK semakin berhembus kencang, usai komisi anti rasuah itu menyelidiki dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian, berdasarkan sebuah informasi dari hasil gelar perkara yang telah disepakati.

Dengan tegas, Syahrul Yasin Limpo mengaku tidak mengerti dengan kasus dugaan korupsi yang melibatkan namanya itu.

“Saya enggak ngerti itu,” ujarnya pada Rabu, 14 Juni 2023, dalam sebuah keterangan.

Koalisi Terpecah Belah

Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres untuk hadapi Pilpres 2024, sempat menaruh mencuriga PDIP mempunyai niat buruk untuk memecah belah koalisi perubahan di balik rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan ketua Umum Partai Demokrat AHY.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choiri atau Gus Choi pun yakin Demokrat mempunyai iman yang kuat tidak tergoda untuk meninggalkan koalisi perubahan yang sebelumnya sudah mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Meski begitu, Anies Baswedan mengklaim telah mengantongi nama cawapres yang telah mendapatkan restu dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pernyataan itu datang dari Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto yang telah mengeklaim sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 sudah mengerucut.

Ketua DPP Partai NasDem itu juga bilang nama itu sudah disetujui oleh tiga ketua umum partai pengusung Anies, yaitu NasDem, PKS, dan Demokrat yang tergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Leave a comment